pemkab muba pemkab muba
Hukum & Kriminal

Tragedi Objek Wisata Pinang Banjar, Polisi Belum Menangkap Pelaku Penikaman

245
×

Tragedi Objek Wisata Pinang Banjar, Polisi Belum Menangkap Pelaku Penikaman

Sebarkan artikel ini
Zulkarnain (30) yang merupakan korban penikaman Sarifuddin (27) yang terbaring di rumah sakit
pemkab muba pemkab muba

Beritamusi.co.id – Tukira (30), istri Zulkarnain (30) yang merupakan korban penikaman Sarifuddin (27) keluarga kades Pinang Banjar di objek wisata alam terus menjaga suaminya yang kondisi terkini masih setengah sadar dengan posisi dipasang infus di RS Bunda Kota Prabumulih, Senin (22/5/2023).

Kepada media ini, Tukira berkeluh kesah sudah 2 hari tiga malam, pelaku penikaman belum juga ditangkap polisi. Padahal pihak keluarga sudah membuat laporan polisi ke Polsek Gelumbang.

“Sudah masuk 3 hari polisi dari Polsek Gelumbang belum ada gerakan untuk menangkap Sarifuddin. Padahal semua orang tahu kalau pelaku yang merupakan misan (ipar) kades Marzuan masih bebas berkeliaran di kampung. Ini ada apa ? Polisi sepertinya mau melemahkan kami. Jangan mentang pelaku keluarga kades tidak berani menangkap, malu dong sama polisi yang berani menangkap 2 jenderal Sambo dan Tedy Mihahasa,” kata Tukira kepada wartawan, Senin (22/5/2023).

Kebenaran omongan Tukira terkait keberadaan pelaku Sarifuddin dibenarkan oleh Kades Pinang Banjar, Marzuan.

“Iya benar, Sarifuddin adalah misan (ipar) saya dan keberadaannya ada di kampung,” kata Marzuan saat dihubungi media ini, Senin sore (22/5/2023).

Menurut Kades Marzuan, malam saat kejadian dirinya tidak mengetahui persis perselisihan apa yang menimpa antara Sarifuddin dan Zulkarnain.

“Posisi saya malam itu lagi di rumah dan sedang tidur. Sekitar jam 10 malam lebih kurang ada yang membangunkan saya meminta surat rujukan ke puskesmas ada korban penikaman. Saya ikut langsung mengantar korban malam it uke puskesmas,” jelasnya.

Terkait adanya korban salah sasaran, kata Marzuan, ia selaku kades menyangkalnya. “Antara korban dan pelaku, ipar saya itu sudah saling kenal sejak lama. Tiap malam nongkrong bareng dan main gaplek. Saya sendiri tidak tahu apa penyebab kejadian penikaman tersebut. Intinya ada persoalan di objek wisata alam Pinang Banjar,” ungkapnya.

Dengan kejadian ini, Marzuan selaku kades meminta keduanya agar berdamai saja. “ Upaya perdamaian sudah ada, bahkan pihak Sarifuddin sudah menguluarkan bantuan untuk pengobatan sewaktu masih di puskesmas. Tapi sejak korban dirujuk ke RS Bunda Prabumulih, sulit sekali berdamai, kata mereka nanti saja korban masih dirawat,” jelasnya.

Objek Wisata Alam Pinang Banjar Diakui Ilegal Sejak dibuka 1,5 tahun lalu, objek wisata alam di Desa Pinang Banjar Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan disebut illegal.

“Sebenarnya kalau ada legalitasnya belum karena masih pengajuan ke dinas terkait (Disbudpar). Pengelola sekaligus kakak kandung pelaku bernama Dedi sudah berupaya membuat laporan secara berkala berapa jumlah pengunjung yang datang. Intinya kalau mau dibikin legalitas pihak kami masih terus berupaya. Soalnya ada tahapan demi tahapan syarat yang harus dipenuhi,” jelas Kades Marzuan.

Hingga berita ini ditayangkan sejumlah pihak terkait seperti Polsek Gelumbang maupun Polres Muara Enim masih dalam upaya konfirmasi terkait belum ditangkapnya pelaku penikaman terhadap Zulkarnain di objek wisata alam Pinang Banjar.

Diberitakan sebelumnya, seorang penjaga sekaligus pengelola tempat wisata alam Pinang Banjar, Sarifuddin (27) melampiaskan emosinya dengan menikam pengunjung bernama Zulkarnain (30).

Peristiwa tersebut terjadi di objek wisata alam Dusun Pinang Banjar, Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan, pada Sabu di bulan Mei 2023 sekira pukul 21.00 WIB.

Akibat kejadian itu, korban mengalami luka tusuk tiga lubang di sekujur leher, wajar dan punggung belakang mengangah lebar hingga harus dioperasi. Kini kasus tersut sudah dilaporkan ke Polsek Gelumbang dan pelakunya masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Informasi dihimpun media ini, pelaku yang berstatus penjaga tempat wisata mendapat kabar ada korban pemalakan terhadap pengunjung dengan ciri-ciri mirip dengan korban, salah satunya berperawakan tinggi besar.

“Pelaku itu merupakan keluarga pak kades Pinang Banjar, Marzuan. Aku ini korban salah sasaran. Sudah aku jelaskan sama pelaku kalau bukan aku, tapi pelaku langsung menusuk ku tiga lubang,” kata Zulkarnain. (Merpinas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *