pemkab muba pemkab muba pemkab muba pemkab muba
Berita Daerah

Tak Kuasa Menahan Beban, Jembatan Desa Lubuk Rukam Ambruk

281
×

Tak Kuasa Menahan Beban, Jembatan Desa Lubuk Rukam Ambruk

Sebarkan artikel ini
jembatan-lubuk-rukam
pemkab muba

Tak Kuasa Menahan Beban, Jembatan Desa Lubuk Rukam Ambruk INDERALAYA I Lantaran tak kuasa menanggung beban truk muatan koral yang melintas, sebagian lantai jembatan yang menghubungkan antara Desa Lubuk Rukam dengan Desa Muara Kumbang Kecamatan Kandis Kabupaten Ogan Ilir ambruk seketika. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden yang terjadi pada Kamis (21/7) sekitar pukul 19.00WIB tersebut. Sementara sopir dump truk B 9753 BGT yang belum diketahui identitasnya itu langsung diselamatkan warga setempat.

Informasi yang dihimpun dilapangan, jembatan besi yang memiliki lebar 4meter dan panjang sekitar 80 meter tersebut membentang diatas Sungai Komering dan merupakan akses warga menuju ke Desa Muara Kumbang, Desa Kumbang Ulu, Segonang, Tanjung Alai Kecamatan Kandis.

Akibat ambruknya jembatan, membuat sebagian besar pelajar baik SD, SMP maupun SMA yang bersekolah ke pusat kota kecamatan kesulitan untuk pulang. Pelajar dengan mengendarai sepeda motor terpaksa harus memutar arah menyeberangi Sungai Komering dnegan menggunakan perahu getek dan atau memutar dari Tanjung Mas Kecamatan Rantau Alai sejauh 20 kilometer.

Menurut penuturan warga yang tinggal tak jauh dari jembatan tersebut mengklaim kalau ambruknya sebagian lantai jembatan lantaran jembatan tak kuasa menahan beban truk yang melintas membawa koral.

“Saat itu, saya habis salat Magrib Tiba-tiba terdengar bunyi yang sangat keras. Bruuukk. Rupanya setelah dilihat ternyata ada truk yang jatuh dari jembatan,”kata salah satu warga setempat Hamza, kemarin.

Setelah itu, sebagian warga yang keluar langsung bahu membahu membantu sopir yang sudah berada dibawah jembatan.

Dia mengaku jembatan besi itu diperkirakan dibangun sejak tahun 2006 silam. Sebagian besar tiang jembatan sudah lama keropos dan patah. Begitupun lantai jembatan yang terbuat dari plat besi juga mulai mengelupas.

“Jembatan ini menjadi akses satu-satunya warga baik para pejalan kaki, sepeda motor maupun mobil menuju ke sejumlah desa.  Wajar saja kalau truk akan ambruk bersama jembatan karena jembatan sudah tua dan banyak yang keropos,”tuturnya.

Mendapati informasi itu, Camat Kandis Jamhuri langsung menuju ke lokasi kejadian. Camat mengaku mendapati informasi adanya jembatan ambruk sekitar pukul 01.00WIB kemarin dari warga.

“Kejadiannya sekitar pukul 7 malam. Ya, truk pengangkut koral itu rencananya akan  membawa koral untuk membangun masjid di Desa Muara Kumbang. Memang melintasi jembatan ini lebih cepat. Kalau harus memutar sangat jauh sekali,”ucapnya.

Sebagai antisipasi agar pelajar, warga dapat menuju ke pusat kecamatan, pihaknya bersama warga setempat membuat jembatan darurat dengan menggunakan bamboo. Setelah truk diangkat, maka pihaknya akan membuatkan jembatan dari pohon kelapa atau pinang.

“Jelas akibat ambruknya jembatan ini, dampak perekonomian sedikit terganggu, dan anak-anak sekolah terganggu aktivitasnya. Tapi kami sudah memasang jembatan sementara agar pelajat dapat melintas sembari menunggu perbaikan dari Dinas PUBM Ogan Ilir,”jelasnya. (HN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Daerah

Tak Kuasa Menahan Beban, Jembatan Desa Lubuk Rukam Ambruk

55
×

Tak Kuasa Menahan Beban, Jembatan Desa Lubuk Rukam Ambruk

Sebarkan artikel ini
jembatan-lubuk-rukam
pemkab muba

Beritamusi.co.id –

jembatan-lubuk-rukamINDERALAYA I Lantaran tak kuasa menanggung beban truk muatan koral yang melintas, sebagian lantai jembatan yang menghubungkan antara Desa Lubuk Rukam dengan Desa Muara Kumbang Kecamatan Kandis Kabupaten Ogan Ilir ambruk seketika. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden yang terjadi pada Kamis (21/7) sekitar pukul 19.00WIB tersebut. Sementara sopir dump truk B 9753 BGT yang belum diketahui identitasnya itu langsung diselamatkan warga setempat.

Informasi yang dihimpun dilapangan, jembatan besi yang memiliki lebar 4meter dan panjang sekitar 80 meter tersebut membentang diatas Sungai Komering dan merupakan akses warga menuju ke Desa Muara Kumbang, Desa Kumbang Ulu, Segonang, Tanjung Alai Kecamatan Kandis.

Akibat ambruknya jembatan, membuat sebagian besar pelajar baik SD, SMP maupun SMA yang bersekolah ke pusat kota kecamatan kesulitan untuk pulang. Pelajar dengan mengendarai sepeda motor terpaksa harus memutar arah menyeberangi Sungai Komering dnegan menggunakan perahu getek dan atau memutar dari Tanjung Mas Kecamatan Rantau Alai sejauh 20 kilometer.

Menurut penuturan warga yang tinggal tak jauh dari jembatan tersebut mengklaim kalau ambruknya sebagian lantai jembatan lantaran jembatan tak kuasa menahan beban truk yang melintas membawa koral.

“Saat itu, saya habis salat Magrib Tiba-tiba terdengar bunyi yang sangat keras. Bruuukk. Rupanya setelah dilihat ternyata ada truk yang jatuh dari jembatan,”kata salah satu warga setempat Hamza, kemarin.

Setelah itu, sebagian warga yang keluar langsung bahu membahu membantu sopir yang sudah berada dibawah jembatan.

Dia mengaku jembatan besi itu diperkirakan dibangun sejak tahun 2006 silam. Sebagian besar tiang jembatan sudah lama keropos dan patah. Begitupun lantai jembatan yang terbuat dari plat besi juga mulai mengelupas.

“Jembatan ini menjadi akses satu-satunya warga baik para pejalan kaki, sepeda motor maupun mobil menuju ke sejumlah desa.  Wajar saja kalau truk akan ambruk bersama jembatan karena jembatan sudah tua dan banyak yang keropos,”tuturnya.

Mendapati informasi itu, Camat Kandis Jamhuri langsung menuju ke lokasi kejadian. Camat mengaku mendapati informasi adanya jembatan ambruk sekitar pukul 01.00WIB kemarin dari warga.

“Kejadiannya sekitar pukul 7 malam. Ya, truk pengangkut koral itu rencananya akan  membawa koral untuk membangun masjid di Desa Muara Kumbang. Memang melintasi jembatan ini lebih cepat. Kalau harus memutar sangat jauh sekali,”ucapnya.

Sebagai antisipasi agar pelajar, warga dapat menuju ke pusat kecamatan, pihaknya bersama warga setempat membuat jembatan darurat dengan menggunakan bamboo. Setelah truk diangkat, maka pihaknya akan membuatkan jembatan dari pohon kelapa atau pinang.

“Jelas akibat ambruknya jembatan ini, dampak perekonomian sedikit terganggu, dan anak-anak sekolah terganggu aktivitasnya. Tapi kami sudah memasang jembatan sementara agar pelajat dapat melintas sembari menunggu perbaikan dari Dinas PUBM Ogan Ilir,”jelasnya. (HN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *