pemkab muba pemkab muba
Kesehatan

Bahaya Banget! Ini Dia Cara Tepat dan Aman Membuang Popok Bayi

698
×

Bahaya Banget! Ini Dia Cara Tepat dan Aman Membuang Popok Bayi

Sebarkan artikel ini
pemkab muba pemkab muba

BERITAMUSI – Indonesia merupakan negara yang masih banyak masyarakatnya berperilaku buang air besar (BAB) sembarangan. Di sejumlah daerah, BAB sembarangan masih menjadi budaya di masyarakat.

Data Joint Monitoring Program WHO tahun 2014, sebesar 55 juta penduduk di Indonesia berperilaku BAB sembarangan. Mereka juga melakukan aktivitas mandi dan mencuci pakaian di sungai yang sama dan bisa berakibat rentan terkena penyakit diare. Selain diare, balita mudah terserang pneumonia dari pencemaran tinja melalui udara.

Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2012 menyebutkan, sebanyak 39-40 juta orang yang BAB sembarangan, merupakan mereka yang mempunyai WC, namun masih membuang kotorannya ke sungai. BAB yang dianjurkan oleh ahli kesehatan dan merupakan buang air besar yang sehat yaitu dengan membuang tinja di septic tank yang digali di tanah dengan syarat-syarat tertentu.

Penggunaan yang tinggi dari popok bayi tanpa sistem pengelolaan atau pemanfaatan limbahnya akan menjadi masalah lingkungan. Saat ini, banyak orang tua modern merasa nyaman dengan penggunaan popok bayi sekali pakai karena ini menghilangkan kebutuhan untuk mencuci dan menjemur tumpukan popok bayi seperti yang harus dilakukan orang tua pada generasi sebelumnya. Menurut Riset World Bank 2017 tentang komposisi sampah laut menyebutkan, popok bayi adalah penyumbang sampah kedua terbesar.

“Di Indonesia, dalam satu tahun yang lahir hampir 4,8 juta (anak). Jadi jauh dari resesi seks, kalau diterjemahkan sebagai penurunan atau ketidak inginan punya anak,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, dilansir Antara, Ahad (29/1/2023).

Yang mana hal itu menunjukkan banyaknya limbah popok bayi di Indonesia.

Berdasarkan data Riskesdas 2018, menunjukkan bahwa proporsi penanganan feses (tinja) balita di rumah tangga yang dibuang sembarang yaitu sebesar 33% pada masyarakat pedesaan, dan sebesar 34% pada masyarakat perkotaan. Pada feses terdapat bakteri Escherichia coli atau E.coli yang merupakan mikroba bakteri pada tinja yang berbahaya bagi hewan dan manusia.

Dampak Bagi Lingkungan

Popok bayi yang dibuang sembarangan dapat membuat air tercemar dan popok yang susah terurai karena berbahan plastik.

Dampak Bagi Kesehatan

Dampak yang ditimbulkan bagi kesehatan yaitu penyakit kulit, iritasi pada paru-paru, dioksin penyebab kanker, dan diare. Pembuangan popok bayi bisa menyebabkan penyakit gastroenteritis karena bakteri dari tinja bayi yaitu E.coli dan penyakit lain yaitu penyakit polio hingga penyakit AFP (Acute Flaccid Paralysis).

Ibu rumah tangga dapat mengganti popok balita dengan popok yang ramah lingkungan atau bahan yang mudah didaur ulang serta Dinas Kesehatan mengadakan kegiatan kampanye, penyuluhan serta membuat iklan di media informasi lainnya untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat dalam manajemen popok balita.

Selain itu, bakteri yang ada dalam feses dapat menyebabkan penyakit dan infeksi, sehingga berpotensi menularkan penyakit kepada orang. Untuk itu disarankan agar para orang tua mengolah sampah popok dahulu sebelum dibuang. Sebaiknya dengan mencuci terlebih dahulu kotoran yang ada dipopok dengan air bersih yang dilakukan disaluran pembuangan atau kloset, lalu disiram dengan air. Bekas popok yang dibersihkan bisa dibungkus dengan plastik dan dapat dibuang di tempat sampah.

Penulis : Ambar Sahnanta Sakinah, Putri Octavia, Citra Oktaviana Aulia, Netarisa, Nasywa Indah Suyta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *