pemkab muba pemkab muba pemkab muba
Olahraga

Timnas U-22 Dibungkam Vietnam, Emas Sepak Bola Gagal Lagi

24
×

Timnas U-22 Dibungkam Vietnam, Emas Sepak Bola Gagal Lagi

Sebarkan artikel ini
pfp8rcyc
pemkab muba

MANILA I Indonesia kembali harus menunggu untuk bisa mendapatkan emas sepak bola SEA Games. Asa Indonesia berjaya di partai puncak sepak bola SEA Games 2019 pupus setelah ditaklukkan Vietnam 0-3 pada final di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Selasa (10/12) malam.

Indonesia terakhir kali meraih emas pada SEA Games 1991 di Manila dengan mengalahkan Thailand lewat adu penalti. Memori indah 28 tahun lalu di tempat yang sama gagal terulang. Indonesia harus puas hanya mendapatkan perak cabang olahraga terpopuler di pesta olahraga Asia Tenggara tersebut.

Ini perak kelima bagi Indonesia di sepak bola SEA Games. Sebelumnya Indonesia menjadi runner-up pada edisi 1979, 1997, 2011, dan 2013. Sementara bagi Vietnam, ini merupakan emas kedua mereka dari cabang sepak bola. Sebelumnya Vietnam berjaya pada SEA Games 1959 masih menggunakan nama Vietnam Selatan.

Jalannya laga

Timnas U-22 mengembangkan permainan cepat sejak awal laga. Permainan kombinasi satu dua berusaha membongkar pertahanan Vietnam. Namun para pemain Vietnam bermain disiplin menjaga lini belakang mereka.

Peluang pertama didapatkan Indonesia melalui situasi tendangan bola mati tak jauh dari kotak 16 pada menit kelima. Zulfiandi yang mengeksekusi bola melepaskan tendangan keras langsung ke gawang, tapi berhasil ditepis kiper Nguyen Van Toan. Gagal pada percobaan tersebut, Garuda Muda terus berusaha membongkar pertahanan Vietnam.

Serangan berbahaya juga diberikan Vietnam ke lini pertahanan Indonesia pada menit ke-10 melalui umpan satu-dua. Beruntung bagi Indonesia, Andy Setyo Nugroho berhasil menghalau bola yang sudah memasuki kotak 16 Indonesia.

Pada menit ke-15 Vietnam kembali mengancam gawang Indonesia saat Ha Duc Cin mampu menyontek bola ke arah gawang. Namun, bola belum menemui sasaran.

Pelatih Indra Sjafri terpaksa menarik Evan Dimas yang terkena cedera engkel setelah dilanggar oleh Doan Van Hau. Namun wasit Muhammad Majed Alshamrani tak memberikan kartu kepada pemain Vietnam itu. Lebih dari lima menit Indonesia bermain dengan 10 pemain di lapangan. Namun Indonesia mampu menahan Vietnam. Indra kemudian menurunkan Syahrian Abimanyu untuk menggantikan Evan.

Kedua tim sama-sama terus berusaha membongkar pertahanan lawan. Pergerakan bola lebih banyak terjadi di tengah lapangan permainan. Belum ada ancaman berarti yang terjadi hingga menit ke-38.

Ancaman kembali diberikan Vietnam saat mendapat tendangan bebas di luar kotak 16 pada menit ke-39. Vietnam akhirnya berhasil mencetak gol saat Doan Van Hau mampu menyambut umpan tendangan bola mati dengan tandukan langsung ke gawang Indonesia.

Memasuki babak kedua, Indra menarik Witan Sulaeman dan memasukkan Egy Maulana Vikry. Harapannya, lini serang timnas U-22 makin tajam dengan kehadiran Egy.

Namun Vietnam tampak sangat siap dengan perubahan strategi dari Indra. Para pemain Vietnam masih konsisten dan disiplin menutup alur bola yang menuju ke kotak penalti. Akselerasi kedua sayap Indonesia, Egy di kanan dan Saddil di kiri berhasil dikunci.

Sebaliknya, Vietnam tampil efektif dalam menyerang. Vietnam mencetak gol kedua pada menit ke-59 saat Do Hung Dung mendapatkan ruang tembak di tepi kotak penalti timnas U-22.

Timnas U-22 baru bisa memberikan ancaman berarti ke gawang Vietnam pada menit ke-60 saat mendapat hadiah tendangan bebas. Namun, tandukan Egy menyambut umpan Saddil masih melesat di atas mistar gawang.

Pada menit ke-63 Indra mencoba menambah ancaman dengan menarik Sani Rizky dan memasukkan Muhammad Rafli. Pada menit ke-72 timnas U-22 akhirnya berhasil menembus lini pertahanan Vietnam hingga ke kotak 16. Namun, peluang yang terjadi di depan gawang itu masih dapat diblokir oleh pemain belakang Vietnam.

Vietnam justru memperbesar skor pada menit ke-73. Doan Van Hau berhasil menyambut bola rebound saat Nadeo menepis tendangan bola mati yang mengarah ke gawangnya. Indonesia pun semakin tertinggal.

Meski sudah unggul, pelatih Vietnam Park Hang-seo tampak emosional dengan keputusan yang diambil oleh wasit. Atas protes kerasnya, Park mendapat hukuman kartu merah dan diminta meninggalkan lapangan.

Pada menit ke-80 Indonesia mendapatkan peluang terbaik melalui umpan satu-dua antara Rafli dan Egy. Tendangan Egy yang tinggal berhadapan dengan kiper lawan berhasil ditahan. Sementara bola rebound yang disambut Rafli masih bisa dihalau tandukan bek Vietnam.

Para pemain timnas U-22 seperti mati akal untuk menjebol gawang Vietnam. Hingga laga berakhir skor 3-0 bertahan untuk kemenangan Vietnam. (*)

Sumber: republika.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *