pemkab muba pemkab muba
Lahat

Pemkab Lahat Berupaya Tanggulangi Karhutla

179
×

Pemkab Lahat Berupaya Tanggulangi Karhutla

Sebarkan artikel ini
pemkab muba pemkab muba

Lahat – Dalam sepekan terakhir sudah dua kali turun hujan di sebagian wilayah di Kabupaten Lahat. Namun, intensitas hujan masih cukup rendah.

Hujan disertai angin terakhir turun di Kota Lahat pada Senin (9/10/2023) malam.

Disisi lain, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lahat mencatat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sejak 24 Agustus hingga 8 Oktober 2023 sudah menghanguskan sekitar 293,83 Ha dengan 84 kejadian. Dengan rincian pada bulan Agustus sebanyak tiga kejadian karhutla.

Lalu kejadian karhutla di bulan September 2023 ada 52 kejadian. Kemudian jumlah kejadian karhutla hingga tanggal 8 Oktober ada 29 kejadian.

“Mayoritas lahan dan kebun yang terbakar. Untuk penyebabnya diduga kelalaian manusia, seperti api rokok dan pembakaran sampah. Diharapkan masyarakat harus tetap waspada dan bersama mencegah karhutla. Apalagi saat ini trend kebakaran hutan lahan mulai meningkat,” ujar Bupati Lahat H. Cik. Ujang SH didampingi Kepala Pelaksana Harian BPBD Lahat H. Ali Afandi disela-sela rapat koordinasi penanggulangan karhutla di Opsroom Pemkab Lahat, Rabu (11/10/2023).

Bupati mengungkapkan, bahwa perlunya peran serta seluruh stakeholder dalam upaya pencegahan dan penanganan karhutla. Selain itu, perlunya peran serta camat dan kades untuk mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Serta menghindari perilaku yang dapat terjadinya kebakaran.

“Seperti membuang api rokok sembarang dan membakar sampah,” sampainya.

Dandim 0405/Lahat Letkol Inf. Toni Oki Priyono menambahkan, bahwa perlunya inovasi dan optimalisasi penguatan penanganan karhutla.

“Untuk inovasi seperti memodifikasi kendaraan dan alat guna memudahkan upaya pemadam kebakaran,” tambah dia.

Sementara Kapolres Lahat AKBP S. Kunto Hartono SIK menegaskan, agar terus dilakukan upaya pencegahan kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Maupun sosialisasi bahaya kebakaran.

“Karena akan lebih baik warga bisa memahami dan mematuhi tidak membuka lahan dengan cara membakar,” pungkas dia. (Sfr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *