Pangkalpinang – Walikota Pangkalpinang Maulan Aklil (Molen) menghadiri penutupan rehabilitasi sekaligus peresmian Klinik Pratama serta dapur higienis dan halal MUI, bertempat di Lapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang, Rabu (27/9/2023).
Harun Julianto selaku Kepala Kemenkumham Provinsi Babel mengucap syukur, karena sebagian besar Lapas tersebut sudah berpredikat untuk Klinik Pratama.
Sebelumnya, Klinik Pratama juga diresmikan di Lapas Tuatunu. Hari ini peresmian di Lapas Kelas IIA dan sekarang tinggal menunggu verifikasi perizinan untuk Klinik Pratama di Lapas Perempuan.
“Kita berharap, bukan hanya Lapas perempuan saja, tetapi Lapas anak juga harus ada Klinik Pratamanya,” ungkap Harun.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Walikota Pangkalpinang yang selama ini sudah bersinergi baik dengan Kanwil Kemenkumham maupun dengan Lapas Narkotika Kelas IIA. Dikatakannya pula, selain peresmian Klinik Pratama, dapur Lapas di Babel ini juga sudah turun sertifikasi halalnya dari MUI.
“Selain itu, hari ini kita juga akan menutup kegiatan rehabilitasi sosial bagi warga binaan pemasyarakatan yang terkait kasus narkotika,” selorohnya.
Menurut Harun, untuk semua warga binaan disini setiap seminggu sekali akan diambil tes urine untuk memastikan bahwa mereka tidak memakai narkoba lagi. “Karena narkoba ini sangat-sangat berbahaya dapat merusak karakter manusia, merusak fisik, merusak mental, dan merusak kemajuan bangsa,” ucapnya.
Berdasarkan Undang-Undang 35 Tahun 2009 bahwa di dalam Pasal 54, pecandu narkotika dan korban penyalahgunaan narkotika wajib menjalani rehabilitasi medis dan sosial.
“Dan ini yang sudah kita laksanakan sebagai pelaksanaan amanat dari undang-undang narkotika, dengan rehabilitasi kita berharap para warga binaan terbantu, terlepas dari pemakaian narkoba,” ujarnya.
Disamping itu, Walikota Molen menyampaikan terima kasih kepada kawan-kawan di Lapas narkotika yang telah memberikan pelayanan terbaiknya.
“Dengan didikan arahan dari Lapas narkotika, kami berharap kawan kawan yang direhab disini kemudian akan jadi agen-agen perubahan masyarakat yang diluar sana,” ucapnya.
“Kita memaklumi kondisi keadaan lingkungan mempengaruhi, sehingga membuat mereka seperti ini. Namun masa depan mereka harus tetap berjalan,” imbuhnya.
Untuk Klinik Pratama, ia mengucapkan selamat, setelah kemarin peresmian di Lapas Tua Tunu dan sekarang ada disini. “Sedangkan untuk tenaga medis, dokter serta obat-obatan di support dari Pemkot Pangkalpinang,” ungkapnya.
Ia berharap untuk kawan-kawan yang ada di dalam jangan patah semangat, masa lalu jadikan itu pembelajaran masa depan yang harus ditata. Beri motivasi sama mereka, kita jangan berpikir negatif terhadap mereka, dan mereka pasti punya alasan tersendiri untuk melakukannya.
“Serta beri kesempatan mereka untuk berubah, menatap masa depan mereka, khususnya yang ada di dalam sini,” ujarnya.
Selanjutnya, Nur Bambang selaku Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang mengungkapkan, untuk total peserta yang mengikuti rehabilitasi ada sekitar 180 orang di tahun 2023.
“180 orang tersebut direhab selama 6 bulan dari bulan Maret sampai dengan Agustus, kemudian pada bulan September ini untuk rehabnya kita tutup,” ucapnya.
“Jadi diharapkan bagi seluruh warga binaan ini bisa sembuh dan pulih kembali, serta meninggalkan narkotika. Sehingga pada saat mereka kembali ke masyarakat menjadi warga binaan yang baik serta produktif,” tandasnya. (Siska/RB)