BANGKA – Kesuksesan Kepala Desa (Kades) Pemali Isnanto alias Jonet dalam berkebun buah alpukat dapat dicontoh. Tahun ini, Jonet dapat memanen alpukat hingga 2 ton.
Kades Pemali Isnanto menjelaskan, meski mencapai 2 ton tapi panen alpukat tahun ini tak semaksimal biasanya lantaran kurangnya curah hujan. Khusus alpukat jenis aligator tak berbuah maksimal. Alpukat masih bisa dipanen dengan kualitas sedang.
“Bibit alpukat ini ditanam di sela-sela pohon pohon lada tua, pertengahan 2016 silam, kini telah memberikan hasil,” ucapnya.
Bertanam alpukat sambung dia cukup menggiurkan. Saat ini diakuinya banyak orang mulai menanam alpukat.
Apalagi biasanya, pohon alpukat yang sudah besar atau usia sepuluh tahun ke atas produksi buah mencapai ratusan kilogram hingga satu ton per pohon per sekali musim panen.
“Pohon usia sepuluh tahun ke atas rata-rata diborong oleh pedagang buah senilai Rp 3 Juta hingga Rp 4 juta per pohon. Keuntungannya cukup menjanjikan,” tutupnya.
Sementara, Bupati Bangka Mulkan sempat memanen langsung buah bernama latin Persea Americana ini. Alpukat saat ini sedang digandrungi masyarakat Kabupaten Bangka.
Mulkan menyebutkan bila alpukat ini dipanen setelah dua tahun ditanam. Dengan masa panen berikutnya setahun sekali bahkan 2 kali setahun.
“Panen alpukat di kebun seluas 1,5 Ha milik pak kades Pemali. Total 100 pohon alpukat siap panen. Dengan kekuatan satu kali panen bisa menghasilkan 1,5 hingga 2 ton alpukat dengan kualitas medium,” kata Mulkan.
Mulkan berharap keberhasilan bisa menginspirasi pegawai dan para abdi negara. Sekaligus membantu ketahanan pangan dan gizi di Kabupaten Bangka. (Doni)
