pemkab muba pemkab muba pemkab muba
Agri Farming

Gulma yang Bisa Diolah Jadi Kompos Organik

190
×

Gulma yang Bisa Diolah Jadi Kompos Organik

Sebarkan artikel ini
6007b74724c75
pemkab muba

JAKARTA – Kompos bisa terbuat dari berbagai bahan organik, seperti limbah pertanian, limbah pertanian, limbah rumah tangga, dan gulma yang tumbuh di perkebunan.

Tiap kompos mengandung nitrogen dan karbon yang berbeda-beda. Oleh karena itu, Anda harus menggunakan lebih dari satu komponen sumber bahan agar kandungan nutrisi dalam kompos lengkap.

Gulma merupakan tumbuhan liar yang tumbuh di dalam perkebunan atau areal tanam. Tumbuhan ini harus rutin disiangi agar pertumbuhannya tidak semakin merajalela. Pasalnya, tumbuhan pembohong tersebut bisa menjadi kompetitor tanaman utama dalam mendapatkan unsur hara, sinar matahari, dan udara.

Selain menjadi pesaing, gulma juga bisa menjadi tempat tinggal atau inang bagi beberapa penyakit dan hama yang merugikan tanaman.

Penyiangan gulma umumnya dilakukan secara manual atau menggunakan herbisida apabila jumlah gulma yang tumbuh terlalu banyak. Biasanya, gulma dikumpulkan lalu dimusnahkan agar tidak tumbuh kembali.

Namun, ada beberapa jenis gulma yang mungkinal untuk diolah menjadi kompos. Pengolahan gulma menjadi kompos tentu saja bisa menjadi alternatif untuk memanfaatkan tanaman yang semula tidak berguna dan merugikan.

Jenis gulma yang sering dibuat menjadi kompos antara lain C a lopogon i um muc u noides atau legum yang sering dikenal oleh masyarakat Jawa dengan nama kacang asu. Selanjutnya, ada Centrosema pube s cens . Kedua gulma tersebut kerap ditemui di bekas lahan perkebunan karet.

Selain kedua jenis gulma tersebut, masih ada gulma C r otalaria mucronata , C r otalaria juncea (orok-orok), dan T h itonia diversifolia (pahitan). biasanya, pahitan dijumpai di dataran tinggi. Berikut ini kandungan nutrisi di dalam gulma-gulma tersebut.

  T h Itonia diversifolia mengandung 3,4 Persen nitrogen, 0,3 Persen fosfor, Dan 3,1 Persen kalium.

  C r otalaria mucronata mengandung 5,0 persen nitrogen, 0,2 persen fosfor, dan 1,5 persen kalium.

  Centrosema pube s cens mengandung 2,6 persen nitrogen, 0,2 persen fosfor, dan 1 persen kalium.

  C r otalaria juncea mengandung 5,14 persen nitrogen, 0,43 persen fosfor, dan 3,95 persen kalium.

  C a lopogon i um muc u noides mengandung 3,7 persen nitrogen, 0,3 persen fosfor, dan 2,7 persen kalium.

  Crom o l a ena o dorata mengandung 2,65 persen nitrogen, 0,53 persen fosfor, dan 1,9 persen kalium. (Pertanianku)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *