KAYUAGUNG I Kebakaran hutan dan lahan gambut yang terjadi di wilayah Ogan Komering Ilir (OKI) beberapa waktu lalu, hingga menyebabkan kabut asap di Sumatera Selatan (Sumsel), membuat Gubernur Sumsel H Alex Noerdin memperingatkan Pemerintah Daerah (Pemda) OKI agar tidak lagi terjadi kebakaran lahan pada tahun mendatang.
Peringatan tersebut disampaikan Gubernur Sumsel, saat meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg), Kamis (17/12/2015) di Desa Margo Bakti, Kecamatan Mesuji OKI. Saat itu Bupati OKI tidak sempat hadir dan diwakili oleh asisten II setda OKI, Mun’im.
“Kepada yang mewakilinya (asisten II), tolong sampaikan kepada Bupati OKI, jangan sampai terjadi lagi kebakaran lahan di OKI pada tahun 2016,” ujar Alex.
Menurut Alex, pihaknya sudah melakukan koordinasi ke beberapa negara di eropa untuk meminta bantuan dalam rangka mengatasi kebakaran lahan di Sumsel.
“Saya sudah berupaya keras, melakukan koordinasi ke beberapa negara tetangga dan ke negara eropa, untuk mencari solusi dalam rangka pencegahan kebaran lahan ini, dan beberapa negara luar diantaranya Belanda, Norwegia dan beberapa negara lainya, siap membantu kita, termasuk membantu di Kabupaten OKI,” tutur Alek sambil menjelaskan kepada pihak perusahaan perkebunan agar dapat menjaga lahan gambut diwilayah lahan perkebunan masing-masing.
Terpisah, Sekretaris daerah (Sekda) OKI H Husin SPd Msi, Jumat (18/12) menanggapi hal itu, bahwa pemerintah kabupaten OKI, mulai dari sekarang sudah mulai melakukan aktisipasi untuk mencegah terjadi kebakaran lahan dan gambut di OKI.
“Kita sudah rapat penyusunan rencana aksi program pencegahan kebakaran lahan dan hutan berbasis masyarakat, diantaranya kita akan membentuk 104 desa peduli api yang dipusatkan di desa yang rawan terjadi kebakaran lahan gambut,” kata Husin.
Husin mengakui bahwa Kabupaten OKI merupakan salah satu wilayah yang mengalami kebakaran gambut, pada tahun ini tidak kurang dari 3.161 Ha lahan terbakar di wilayah Bende Seguguk. Permasalahan yang dihadapi untuk menangani kebakaran hutan tahun ini sangat komplek, antara lain geomorfik Kabupaten OKI yang sebagian besar adalah lahan gambut.
“Karena wilayah OKI, 75 persen wilayah gambut, gambut kita bisa mencapai kedalaman 7-8 meter, jadi kalau dipadamkan diluar api tetap menjalar di dalam,” ungkap Husin.
Gejala Elnino pada tahun ini menurutnya juga menjadi faktor banyaknya lahan terbakar di OKI. Selain itu dari segi peralatan dan pendanaan pemerintah daerah masih minim. “Untuk itu kami sangat berharap bantuan pihak luar untuk menangani masalah yang terjadi setiap tahun ini,” tandas Husin.(Romi Maradona)