pemkab muba pemkab muba
Agri Farming

Santri Milenial di Pesantren Modern Sukses Kembangkan Agrobisnis Modern

119
×

Santri Milenial di Pesantren Modern Sukses Kembangkan Agrobisnis Modern

Sebarkan artikel ini
IMG-20171022-WA0006
pemkab muba pemkab muba

BANDUNG – Kementerian Pertanian sedang mendorong pondok-pondok pesantren untuk mengembangan bidang usaha pertanian atau agrobisnis modern yang berbasis korporasi. Al-Ittifaq, salah satu pondok pesantren modern di Ciwidey, Bandung, Jawa Barat, yang berhasil mengembangkan usaha di bidang pertanian dengan menggunakan teknologi.

Kementan ingin menargetkan ke depannya banyak tenaga di bidang pertanian Indonesia yang berasal dari milenial dan berakhlak mulia agar bisa membawa pertanian lebih maju.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) telah memberikan arahan kepada Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto untuk mengunjungi Pesantren Al-Ittifaq dan memberikan bantuan berupa benih sayur dan boks pendingin beroda 4.

“Kementan memberikan bantuan kepada Pesantren Al-Ittifaq karena pesantren ini dinilai telah berhasil mendidik para santri menjadi orang-orang yang sholeh dan sholehah, serta menciptakan santri tani yang modern dan unggul di bidang pertanian,” papar Prihasto Setyanto.

Pesantren Al-Ittifaq terletak di Ciwidey, Bandung, Jawa Barat. Para santri di pesantren tersebut telah berhasil menghasilkan pendapatan dari bertani pada lahan-lahan yang telah tersedia.

Pimpinan Pesantren Al-Ittifaq, KH. Fuad Affandi berterima kasih kepada Kementan karena sudah dipilih menjadi tempat kaderisasi milenial. Dirinya memang berencana menjadikan pesantren asuhannya sebagai pesantren berbasis pertanian karena yakin bahwa kesuburan tanah di lingkungan pesantren dapat menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat.

“Malam kita berdzikir dan pagi kita bertani. Setiap tanah di negeri kita ini sangatlah subur. Tanam apa saja bisa tumbuh dan menghasilkan dengan cepat,” papar KH. Fuad Affandi.

Saat ini, pesantren modern tersebut sudah dijadikan sebagai tempat magang dan pelatihan agribisnis para santri, mahasiswa, dan petani yang berasal dari beragai daerah. Selain itu, hasil yang didapatkan dari bertani dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan warga pesantren sehingga pesantren bisa mengefisiensikan biaya produksi. (Pertanianku.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *