pemkab muba
Bangka Belitung

Program Gule Kabung, Balita Stunting dan Ibu Hamil dapat Bantuan Makanan Tambahan

285
×

Program Gule Kabung, Balita Stunting dan Ibu Hamil dapat Bantuan Makanan Tambahan

Sebarkan artikel ini
Ketua TP PKK Babel Maya Krizta Sidabutar menyerahkan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita stunting dan ibu hamil di Desa Bukit Terap, Bangka Selatan. Bantuan ini merupakan upaya Pemprov Babel untuk menekan angka stunting di daerah tersebut. Foto: Marpine/beritamusi.com

Sadai, Bangka Selatan – Ketua TP PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Maya Krizta Sidabutar menyerahkan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita stunting dan Ibu hamil yang ada di Desa Bukit Terap kecamatan Tukik Sadai Kabupaten Bangka Selatan.

“Selain berdiskusi langsung dengan orang tua dari Anak stunting dan Ibu hamil di Desa ini kita juga memberi bantuan makanan tambahan untuk mereka,” katanya kepada media usai menyerahkan bantuan tersebut di Desa Bukit Terap, Selasa.

Program pemberian makanan tambahan ini kolaborasi TP PKK Babel dengan program Gule Kabung (Gubernur Langsung Eksekusi dalam membangun Bangka Belitung) yang digagas oleh Pj Gubernur Babel Suganda Pandapotan Pasaribu.

Selain balita stunting dan Ibu hamil di Desa Bukit Terap, bantuan yang sama juga diberikan ke beberapa desa lainnya sebagai upaya menurunkan angka stunting di Babel, dimana Kabupaten Bangka selatan adalah kabupaten tertinggi untuk angka stunting.

“Pemberian TMP ini disesuaikan dengan jadwalnya. Dan di desa Bukit Terap ini Ibu hamilnya hanya ada 2, sampai melahirkan kita harap mereka tidak lagi kekurangan gizi seperti protein,” ujarnya.

Menurut Maya, kader-kader kesehatan di Desa sudah bagus menyosialisasikan tentang stunting, namun pola asuh anak yang salah dari orang tua karena kurangnya protein yang dikonsumsi Ibu hamil dan balita itu salah satu penyebab stunting.

“Harusnya dalam 1 hari itu ibu hamil dan bayi balita dapat 2 protein yakni protein nabati dan hewani. Kita harus tegas memberikan makanan bergizi ke anak meski tidak mudah namun bisa dilakukan bertahap,” ujarnya.

Menurut Maya bagaimana pembinaan di keluarga itu dilakukan agar lebih ketat dan para kader bisa mencontohkan pembuatan makanan tambahan dan kita harap pola asuh dan perilaku ibu bisa dirubah dengan belajar cara memberi makanan yang baik.

“Para kader bisa memberi contoh olahan makanan ikan yang sehat dan disukai anak diharapkan peran serta pemerintah ke masyarakat,” ujarnya. (Merpines)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *