pemkab muba pemkab muba
Agri Farming

Pacu Ekspor Jahe Merah, Gubernur Siapkan Demplot

137
×

Pacu Ekspor Jahe Merah, Gubernur Siapkan Demplot

Sebarkan artikel ini
IMG-20210429-WA0014
pemkab muba pemkab muba

PANGKALAN BARU | Capaian Nilai Tukar Petani (NTP) di Bangka Belitung (Babel) periode Maret 2021 mencapai angka 3,93 persen yang menjadikan provinsi ini meraih kenaikan tertinggi secara nasional tidak membuat puas Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman.

Orang nomor satu di Babel ini terus berinovasi salah satunya akan menjadikan lahan penanaman jahe merah milik PT. Berkah Rempah Makmur sebagai demplot yang bertujuan untuk meyakinkan para pembeli dikarenakan tempat ini selain dijadikan tempat kunjungan pembeli, juga sebagai lokasi metode penyuluhan pertanian kepada petani mulai dari proses pembibitan hingga panen.

“Harapannya nanti untuk memenuhi target kita dapat mensuplai jahe merah 270 ton per bulan, ini merupakan suatu dorongan kepada para petani kita,” ujar Bang ER-sapaan akrabnya saat mengunjungi lokasi penanaman jahe merah di Desa Air Mesu, Rabu (28/4).

Oleh karena itu, kedepan pihaknya akan menyiapkan bibit jahe merah yang berkualitas, dikarenakan komoditi ini mempunyai pangsa pasar yang tinggi baik di dalam negeri dan juga sebagai komoditas ekspor, maka kita terus berupaya mendorong para petani untuk menanam komoditi ini.

“Sehingga komoditi ini menjadi salah satu pilihan para petani selain porang, nanas, dan manggis,” ungkapnya.

Sementara itu Direktur Utama PT. Berkah Rempah Makmur, Agus Supriyono menjelaskan demplot ini akan dijadikan pusat bibit berkualitas khusus jahe merah, selanjutnya pihaknya akan memulai memproduksi industri olahan dari jahe merah seperti minyak atsiri dan serbuk powder.

“Sesuai perintah Bapak Gubernur untuk memakmurkan masyarakat kecil, kami sebagai fasilitator bertekad dapat membantu dengan berencana mendirikan pabrik di kawasan Lubuk, Kabupaten Bangka Tengah, “jelasnya.

Ditambahkan oleh Direktur PT.Berkah Rempah Makmur, Maspiat bahwa penanaman jahe merah berstandar ekspor harus menggunakan bahan organik tanpa bahan kimia. Standar Operasional Prosedur (SOP) kita tekankan harus menggunakan bahan organik seperti kompos, kohe sapi, daun bambu, dan batang pisang.

“Di samping itu kita telah membuat pupuk organik cair sendiri termasuk pestisida nabati untuk mendapatkan hasil yang berkualitas,” jelasnya.

Terkait pangsa pasar ekspor, negara Jerman sudah mengajukan permintaan minyak atsiri, sementara negara kawasan Timur Tengah bersiap menampung serbuk powder olahan kita. Oleh karena itu dengan program Pemprov. Babel mencanangkan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) jahe merah dapat membantu masyarakat berbudidaya komoditi jahe merah. (Doni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *