pemkab muba pemkab muba pemkab muba
Berita Daerah

Komisi IV DPRD Babel Pantau Perkembangan Pendidikan di Kabupaten Bangka

61
×

Komisi IV DPRD Babel Pantau Perkembangan Pendidikan di Kabupaten Bangka

Sebarkan artikel ini
IMG-20220519-WA0009
pemkab muba

BANGKA BELITUNG – Komisi IV DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) bersilahturahmi ke Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Babel wilayah II Sungailiat, Selasa (10/5/2022).

Kunjungan tersebut guna memantau perkembangan pendidikan di Kabupaten Bangka, khususnya Sekolah Lanjutan Tingkat Atas.

Ketua Komisi IV Marsidi mengungkapkan, para guru yang mewakili sekolah masing-masing menyampaikan aspirasi mereka kepada tim Komisi IV.

“Ada beberapa hal yang kita anggap cukup penting. Yang pertama tentang ketersediaan Sumber Daya Manusia khususnya guru di Kabupaten Bangka ini,” ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, ada rencana Pemprov Babel untuk mendirikan SMA Negeri 2 di Sungailiat. Marsidi menekankan, Sumber Daya Manusia (SDM) untuk sekolah tersebut harus dipersiapkan terlebih dahulu.

“Jangan sampai nanti ketika bangunan sudah siap, sarana lainnya sudah siap, tapi SDM-nya belum siap. Kita berharap agar kiranya suatu yang terkait dengan sarana dan prasarana mau pun SDM itu, dapat dipersiapkan sebagaimana mestinya,” kata dia.

Dia menjelaskan, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II membawahi 31 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di Kabupaten Bangka, diantaranya 16 sekolah negeri dan 15 sekolah swasta.

“Kita berharap semua SLTA di Kabupaten Bangka ini selalu kondisi dalam keadaan baik, terutama dalam penerimaan siswa baru tahun 2022 ini,” imbuhnya.

Terkait pembangunan SMA Negeri 2 di Sungailiat, Komisi IV berharap tahun ini sudah ada Detail Enginering Design (DED).

“Cuma sekarang kan perlu proses pembebasan lahan, harusnya diawali dari itu. Jadi prosesnya sudah dimulai tahun ini. Insya Allah kita berharap secepatnya,” ujarnya.

Masih terkait rencana pembangunan SMA Negeri 2 di Sungailiat, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II di Kabupaten Bangka, Hendry mengungkapkan, terkait lahan untuk sekolah tersebut ada beberapa alternatif.

“Pertama kita beli dari masyarakat, kedua ada tanah hibah dari Pemkab Bangka, sedang dalam proses untuk pembuatan sertifikat. Itu di daerah Kampung Pasir seluas 2,1 hektar. Cuma tanahnya itu bekas tambang, jadi mau dirapikan lagi,” bebernya. (Jepi).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *