PALEMBANG I Pembangunan Light Rail Transit (LRT) yang saat ini sedang berjalan mendapat komentar dari Dinas Kebersihan dan Keindahan (DKK) Kota Palembang. Pasalnya, di beberapa kawasan pembangunan tiang pancang banyak tanah yang mengotori hingga keluar pembatas proyek.
“Kita dapat laporan bahwa mobil yang mengangkut tanah itu menyebabkan jalan jadi kotor. Seharusnya pihak kontraktor dapat membersihkan sisa tanah yang ada di ruas jalan,” ujar Kepala DKK kota Palembang, Agung Nugroho, saat diwawancarai, Kamis (10/3/2016).
Menurut Agung, memang ada kerjasama antara pemerintah dengan Waskita sebagai pemborong proyek LRT. Namun, pihaknya tetap mewaspadai agar aktivitas pembangunan tetap terukur dan tidak mengganggu kenyamanan masyarakat.
“Selain tidak enak dilihat, jalan kotor karena tanah juga bisa membahayakan pengendara,” imbuhnya.
Oleh karena itu, pihaknya berupaya untuk berkoordinasi dengan Waskita agar lebih mengutamakan kebersihan selama proses pembangunan.
“Kita sudah berbicara dengan waskita agar petugas lapangan bisa langsung membersihkan jalan ketika ada tanah yang terjatuh di jalan,”tegasnya.
Meskipun kawasan pembangunan LRT tidak masuk dalam penilaian Adipura, dikatakan Agung, kota Palembang harus tetap dalam kondisi bersih dan rapi.
“Ini juga sesuai dengan instruksi Walikota Palembang yang menginginkan Palembang selalu bersih dan bebas sampah,” tukasnya. (Supardi)