Palembang

Dinilai Kurang Maksimal, Kinerja PDAM Dipertanyakan

138

PALEMBANG I Fraksi Hanura Amanat Nasional Bulan Bintang (HABB) dan Gerindra DPRD Palembang mempertanyakan kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Musi Palembang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, karena selama ini distribusi air bersih belum maksimal.

banner 300x600

“Kami mempertanyakan kinerja PDAM selama ini karena belum maksimal karena masih banyak masyarakat Palembang yang mengeluhkan distribusi air bersih, oleh karena itu kami minta Walikota segera menindaklanjuti persoalan ini,”kata Juru Bicara HABB, H Hidayat Comsu, saat mengelar sidang paripurna DPRD Palembang dengan agenda pandangan fraksi terhadap LPJ Walikota Palembang tahun 2015, Selasa (19/7).

Tidak hanya itu saja. Pihaknya juga mempertanyakan keputusan Walikota Palembang yang melakukan rolling jabatan antara Asisten IV dengan Kepala Dispenda, karena berdasarkan assesmen yang dilakukan nilai Shinta dibawah Agus kelana sehingga Agus kembali menduduki kursi Kepala Disnpenda.

“Kami minta pak Walikota untuk berhati-hati dalam menempatkan kepala SKPD maupun badan sehingga tidak terjadi persoalan dikemudian hari, selain itupergantian pejabat harus berdasarkan aturan  KASN dan ASN,”jelas Comsu.

Tidak hanya itu saja, dalam sidang paripurna yang digelar kehadiran lurah masih sangat minim, karena dari 107 lurah yang ada di Palembang hanya 50 persen yang hadir, oleh karena itu kedepan Lurah maupun Camat untuk aktif hadir dalam Paripurna.

“Jangan sampai pejabat mengabaikan agenda paripurna, karena paripurna sidang tertinggi yang digelar oleh DPRD, kalau banyak persoalan yang terjadi ditengah masyarakat DPRD bersama dengan eksekutif dapat menuntaskan secara bersama-sama,”kata politisi Hanura ini.

Walikota Palembang, H Harnojoyo mengatakan bahwa pergantian Kepala Dispenda dengan Asisten sesuai dengan aturan yang berlaku, dan pergantian ini demi untuk penyegaran, sehingga kinerja Dispenda kedepan akan lebih maksim lagi dalam mendongkrak PAD Palembang.

“Agsu Kelana sudah mengajukan surat pengunduran diri dari kepala Dispenda sehingga ditempatkan sebagai Asisten IV Setda Kota Palembang,”kata Harnojoyo.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Musi Palembang, Cik Mit mengakui bahwa belum maksimalnya distribusi air bersih kepada para pelanggan karena berbagai persoalan yang terjadi diantaranya  surutnya air baku yang ada di Sungai Musi, karena air PDAM bersumber dari air sungai musi. ‘Karena sudah memasuki musim kemarau sehingga distribusi air menjadi tergangangu, karena air yang selama ini disitribusikan kepada pelanggan dari air musi, selaian itu  kapasitas kita belum

memadai,”kata Cik Mit.

Oleh karena itu, dilanjutkan Cik Mit pihaknya telah mengajukan penambahan air sehingga distribuis air menjadi lancar,  selain itu yang menjadi penyebab tidak maksimalnya distribuis air kepada para pelanggan karena ganguan listrik, jika listrik mengalami pemadaman maka otomatis air tidak akan terdistribusi kepada paria pelanggan.

“PDAM sangat bergantung dengan PLN, kalau PLN mati atau rusak maka distribuis air akan menjadi tergangu,”jelas Cik Mit.

Menurut Cik Mita, bahwa distirubsi air sudah baik karena selama ini PDAM tetap mengutamakan pelayanan semaksimal mungkin kepada para pelanggan, karena dengan pelayanan yang baik seluruh pelanggan dapat menikmati air bersih.

“Jika air tidak mengalir silakan melapor sehingga kami segera melakukan pengecekan, namun kalau air tidak mengalir pelangan juga dapat memaklumi mungkin karena ada ganguan dan sebagainya,”ujar dia. (Sonny)

Palembang

Dinilai Kurang Maksimal, Kinerja PDAM Dipertanyakan

1

Beritamusi.co.id –

PALEMBANG I Fraksi Hanura Amanat Nasional Bulan Bintang (HABB) dan Gerindra DPRD Palembang mempertanyakan kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Musi Palembang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, karena selama ini distribusi air bersih belum maksimal.

“Kami mempertanyakan kinerja PDAM selama ini karena belum maksimal karena masih banyak masyarakat Palembang yang mengeluhkan distribusi air bersih, oleh karena itu kami minta Walikota segera menindaklanjuti persoalan ini,”kata Juru Bicara HABB, H Hidayat Comsu, saat mengelar sidang paripurna DPRD Palembang dengan agenda pandangan fraksi terhadap LPJ Walikota Palembang tahun 2015, Selasa (19/7).

Tidak hanya itu saja. Pihaknya juga mempertanyakan keputusan Walikota Palembang yang melakukan rolling jabatan antara Asisten IV dengan Kepala Dispenda, karena berdasarkan assesmen yang dilakukan nilai Shinta dibawah Agus kelana sehingga Agus kembali menduduki kursi Kepala Disnpenda.

“Kami minta pak Walikota untuk berhati-hati dalam menempatkan kepala SKPD maupun badan sehingga tidak terjadi persoalan dikemudian hari, selain itupergantian pejabat harus berdasarkan aturan  KASN dan ASN,”jelas Comsu.

Tidak hanya itu saja, dalam sidang paripurna yang digelar kehadiran lurah masih sangat minim, karena dari 107 lurah yang ada di Palembang hanya 50 persen yang hadir, oleh karena itu kedepan Lurah maupun Camat untuk aktif hadir dalam Paripurna.

“Jangan sampai pejabat mengabaikan agenda paripurna, karena paripurna sidang tertinggi yang digelar oleh DPRD, kalau banyak persoalan yang terjadi ditengah masyarakat DPRD bersama dengan eksekutif dapat menuntaskan secara bersama-sama,”kata politisi Hanura ini.

Walikota Palembang, H Harnojoyo mengatakan bahwa pergantian Kepala Dispenda dengan Asisten sesuai dengan aturan yang berlaku, dan pergantian ini demi untuk penyegaran, sehingga kinerja Dispenda kedepan akan lebih maksim lagi dalam mendongkrak PAD Palembang.

“Agsu Kelana sudah mengajukan surat pengunduran diri dari kepala Dispenda sehingga ditempatkan sebagai Asisten IV Setda Kota Palembang,”kata Harnojoyo.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Musi Palembang, Cik Mit mengakui bahwa belum maksimalnya distribusi air bersih kepada para pelanggan karena berbagai persoalan yang terjadi diantaranya  surutnya air baku yang ada di Sungai Musi, karena air PDAM bersumber dari air sungai musi. ‘Karena sudah memasuki musim kemarau sehingga distribusi air menjadi tergangangu, karena air yang selama ini disitribusikan kepada pelanggan dari air musi, selaian itu  kapasitas kita belum

memadai,”kata Cik Mit.

Oleh karena itu, dilanjutkan Cik Mit pihaknya telah mengajukan penambahan air sehingga distribuis air menjadi lancar,  selain itu yang menjadi penyebab tidak maksimalnya distribuis air kepada para pelanggan karena ganguan listrik, jika listrik mengalami pemadaman maka otomatis air tidak akan terdistribusi kepada paria pelanggan.

“PDAM sangat bergantung dengan PLN, kalau PLN mati atau rusak maka distribuis air akan menjadi tergangu,”jelas Cik Mit.

Menurut Cik Mita, bahwa distirubsi air sudah baik karena selama ini PDAM tetap mengutamakan pelayanan semaksimal mungkin kepada para pelanggan, karena dengan pelayanan yang baik seluruh pelanggan dapat menikmati air bersih.

“Jika air tidak mengalir silakan melapor sehingga kami segera melakukan pengecekan, namun kalau air tidak mengalir pelangan juga dapat memaklumi mungkin karena ada ganguan dan sebagainya,”ujar dia. (Sonny)

Exit mobile version