BATURAJA – Aksi massa di halaman DPRD OKU dinilai oleh salah satu penggiat sosial politik, Udin Harianto sebagai ajang cari panggung oleh segelintir elit partai politik. Udin juga menduga sudah ada perencanaan yang matang untuk membuat keruh suasana politik di OKU jelang penunjukan Pj Bupati OKU.
Bahkan, Udin juga membeberkan jika beberapa orang elit politik mengumpulkan pentolan-pentolan massa secara masif untuk melancarkan aksi demo Pj Bupati OKU. “Menurut saya siapa pun Bupati disahkan dan dilantik, masyarakat OKU tetap menerima guna membangun Kabupaten OKU secara merata, jangan seolah ada pembedaan, masyarakat dipetak-petak sebab semua masyarakat di Baturaja ini adalah warga OKU dan mempunyai hak politik yang sama,” kata Udin.
Melihat Pro kontra terjadinya aksi damai ini Herman Sawiran, selaku ketua DPD Barisan Pemuda Nusantara (BAPERA) kabupaten OKU turut berkomentar. Menurut Herman wajar saja bila ada masyarakat yang menduga aksi damai tersebut ditunggangi elit politik.
Herman mengatakan, ada intervensi terhadap kebijakan Gubernur Sumsel terkait beberapa nama yang akan diajukan ke Kemendagri. “Plh saja belum berakhir, ada baiknya kita menunggu saja keputusan dari Menteri Dalam Negeri. Apa yang menjadi keputusan Mendagri itulah keputusan yang terbaik bagi OKU,” kata Herman Sawiran.
Herman juga mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga kondusifitas Kabupaten OKU. “Jangan sampai kita termakan isu politik yang dilemparkan segelintir orang, sehingga suasana politik di OKU memanas. Siapapun Pj Bupati nanti, kita terima saja dengan baik,” pungkas Herman.
Herman juga menambahkan jika aksi damai tersebut tidak menginginkan pj bupati oku orang yang masih memiliki hubungan dengan bupati sebelumnya sedikit janggal mengingat hingga saat ini belum diketahui siapa yang akan menjadi pj bupati oku.
Diketahui sebelumnya terjadi aksi damai di halaman kantor DPRD OKU yang menolak penunjukkan PJ bupati OKU yang tidak menginginkan Pj Bupati dari keluarga Bupati OKU sebelumnya. Hal ini terlihat dari spanduk yang bertuliskan
“Kami tidak menginginkan orang yang memiliki hubungan dengan bupati sebelumnya menjadi pj bupati oku,” ujarnya.
Dari aksi damai tersebut terlihat juga beberapa orang yang ikut aksi damai yang pada saat pilkada OKU sebelumnya adalah pihak pendukung Kotak kosong. (Redo)