pemkab muba pemkab muba
Berita Daerah

Sosialisasi Program MBG Disambut Antusias Warga Rantau Panjang Ogan Ilir

59
×

Sosialisasi Program MBG Disambut Antusias Warga Rantau Panjang Ogan Ilir

Sebarkan artikel ini
pemkab muba pemkab muba

Ogan Ilir – Ratusan warga Desa Rantau Panjang Ulu, Kecamatan Rantau Panjang, memadati lokasi sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelar pada Sabtu, 10 Mei 2025. Acara ini menjadi bukti nyata bahwa perhatian terhadap gizi masyarakat kian menguat di tingkat lokal.

Kegiatan edukatif ini diikuti oleh lebih dari 300 peserta dan dihadiri langsung oleh Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani, bersama Staf Promosi dan Edukasi Gizi Mohamad Fadil Alchoiri, serta Alwin Supriyadi dari Sekretariat Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama.

Dalam sambutannya, Irma Suryani menegaskan pentingnya program MBG sebagai bagian dari strategi nasional untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. “Ini bukan hanya soal makanan, tapi tentang masa depan bangsa. Anak-anak yang sehat hari ini adalah pemimpin Indonesia di masa depan,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.

Program MBG sendiri menyediakan makan siang bergizi gratis bagi anak-anak usia sekolah, sekaligus mendorong budaya hidup sehat di tengah masyarakat. Irma juga menggarisbawahi peran krusial masyarakat lokal dalam menyukseskan program ini. “Dukungan dari tokoh dan warga sangat kami apresiasi. Edukasi yang dimulai dari lingkungan sendiri akan membawa perubahan besar,” katanya.

Lebih dari itu, Irma menyampaikan komitmennya untuk terus mengawal pengawasan dapur-dapur sehat atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) agar sesuai standar dari Badan Gizi Nasional (BGN). Ia juga menepis anggapan miring tentang monopoli pihak tertentu dalam pembangunan SPPG di Sumatera Selatan.

“Badan Gizi Nasional membuka kesempatan bagi siapa pun yang ingin berkontribusi. Kami ingin semua daerah punya akses dan kesempatan yang sama,” tegasnya.

Setiap dapur SPPG akan diawasi oleh kepala yang ditunjuk langsung oleh BGN, dibantu ahli gizi dan akuntan, serta melibatkan 45 hingga 50 tenaga lokal. Ini tak hanya mendukung gizi masyarakat, tetapi juga membuka lapangan kerja dan memperkuat ekonomi desa.

Melalui sosialisasi seperti ini, diharapkan akan tumbuh kesadaran kolektif tentang pentingnya gizi seimbang, pengolahan makanan sehat, dan peran keluarga dalam membentuk kebiasaan makan yang baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *