PANGKALPIANG – Badan Keamanan Laut (Bakamla) Bangka Belitung memperkuat sinergitas dan kolaborasi dengan mendatangkan kapal KN Bintang Laut 401 di perairan laut Pulau Bangka.
Sejak tiga hari lalu, KN Bintang Laut 401 datang dari Kepualuan Riau ke Bangka untuk patroli bersama menjaga keamanan laut dari gangguan kriminalitas seperti maraknya penyelundupan khususnya timah ke luar Babel maupun ke luar negeri.
Komandan KN Bintang Laut 401, Letkol Haji mulyono S.S.T.Han., S.T mengatakan, pihaknya sengaja mendatangkan KN Bintang Laut 401 untuk patroli bersama dengan unsur terkait.
” Patroli bersama Bakamla, TNI AL, KKP KPLP dan Bea Cukai untuk menjaga maraknya aksi penyelundupan pasir timah yang marak keluar Pulau Bangka. Sedanfkan untuk koordinator patroli dipercayakan ke Bakamala,” kata Letkol Haji Mulyono, Selasa (13/5/2025) di atas kapal KN Bintang Laut 401 yang sedang sandar di dermaga Basarnas Pangkalbalam.
Letkol Haji Mulyono menjelaskan, dalam menjalankan fungsi pengawasan itu, pihaknya saling berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk bergerak dan menindaklanjuti segala aktivitas yang berpotensi mengganggu keamanan laut.
“Saling berkoordinasi dan memberikan informasi, baik itu mengganggu keamanan maupun adanya aktivitas ilegal dalam penyelundupan timah, narkoba maupun aktivitas lainnya. Bahkan stasiun Bakamla RI Bangka Belitung yang juga berperan aktif mencegah berbagai ancaman yang terjadi dalam memberikan data dilapangan, selain itu juga mendukung Kapal Negera (KN) dalam melaksanakan fungsi 6R ( Rebase, Refuelling, Replenishmen, Repair, Rest dan Recreation) sebagai pangkalan di Bangka Belitung,” ujarnya.
Dalam momen tersebut, Letkol Haji Mulyono juga mengajak sejumlah wartawan untuk tur of the ship KN Bintang Laut 401.
Dipaparkannya, KN Bintang Laut 401 asli buatan lokal Indonesia. ” Kapal ini asli produk Indonesia, yang buat Pelindo. Jadi kita harus bangga dengan pencapaian anak bangsa. Sedangkan untuk alusista sendiri yang sudah modern dibeli dari Turki. Sedangkan untuk personil kapal berjumlah 22 personil,” ungkapnya.
Lebih jauh, Letkol Haji Mulyono yang ditugaskan menjaga zona Bakamla Barat mengatakan kondisi perairan laut di wilayah Babel relatif kondusif sehingga aman untuk melakukan berbagai aktivitas.
” Sebenarnya yang paling rawan ini wilayah Kepri, Natuna dan Pulau Anabas. Kalau di Babel relatif cukup kondusif tapi tetep kita jaga guna mengantisipasi segala bentuk ancaman,” sebutnya.
Sekedar diketahui, Bakamla Babel berkantor di perkantoran Air Itam persisnya di kompleks kantor gubernur. Sedangkan untuk pos pengamatan ada di bawah Jembatan Emas Air Anyir.(Doni)
