Lahat – Program berwawasan lingkungan, jadi salah satu fokus program yang akan digalakkan Bupati-Wakil Bupati Lahat, Bursah Zarnubi-Widia Ningsih, di tahun 2025 ini. Pemkab Lahat di Induk tahun 2025 ini, bahkan melakukan penggeseran anggaran hingga Rp 9 Miliar, untuk memulai program berwawasan lingkungan tersebut.
Wakil Bupati Lahat, Widia Ningsih saat memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS) beberapa waktu lalu mengungkapkan, ia bersama Bupati Lahat, berkomitmen akan dalam menciptakan lingkungan yang layak dan sehat bagi masyarakat Kabupaten Lahat. Dengan cara mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah, hingga lakukan pengadaan alat pengelolaan sampah, untuk mengurangi adanya penumpukan sampah di tengah masyarakat.
“Kami selaku pemimpin Kabupaten Lahat, juga miliki berbagai program yang berwawasan lingkungan. Kemarin saya instruksikan ke Camat, buat program aksi bersih sampah, bukan cuma plastik tapi seluruh sampah rumah tangga,” ungkap Widia Ningsih, Selasa (10/6/2025).
Widia Ningsih menambahkan, untuk mewujudkan hal itu, Pemkab Lahat akan membuat gerakan 1 RW 1 Bank Sampah. Dimana tujuannya untuk menggalakkan budaya membuang sampah sesuai jenisnya, sekaligus dapatkan tabungan dari sampah tersebut. Ditambah dengan alokasi anggaran sebesar Rp 9 miliar, untuk pengadaan alat pengelolaan sampah.
“Tidak ada kata lain selain bergerak cepat, untuk mengurangi produksi sampah maupun membuang disembarang tempat,” tegasnya.
Sementara, Plt Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lahat, M Dodi A Nasoha DT MSi melalui, Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Indra Buana menerangkan, untuk rancana gerakan 1 RW 1 Bank Sampah itu memang harus segera dilaksanakan. Karena sudah dituangkan dalam roadmap (peta jalan) pengentasan persoalan sampah. Kebutuhan dasar pembentukannya hanya dibutuhkan tersedianya tempat, SDM dan timbangan.
“Bank Sampah tersebut dibentuk tujuannya, bukan sekedar untuk tempat membuang sampah, namun lebih ke membentuk perilaku masyarakat untuk memilah sampah,” terangnya.
Terkait anggaran Rp 9 Miliar yang disiapkan, Indra menyebut anggaran tersebut untuk pengelolaan sampah di satu Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan tiga TPS3R yang berada di Desa Arahan Kecamatan Merapi Timur, Desa Sukoharjo Kecamatan Kikim Barat dan Desa Bunga Mas Kecamatan Kikim Timur. Digunakan untuk membeli alat pemilah sampah dan mesin pembuat biji plastik skala besar.
“Selama ini pemilahan sampah di TPA dan TPS3R masih manual, nanti mesin yang akan memilahnya. Sedangkan untuk mesin pembuat biji plastik, nanti akan menghasilkan butiran plastik seukuran 2 mm, yang hasil penjualannya bisa digunakan kembali untuk tambahan dalam pengelolaan sampah,” jelas Indra.sfr