JAKARTA – Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.274 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (1/11) sore. Posisi ini melemah 107 poin atau 0,76 persen dari Rp14.167 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.
Begitu juga dengan kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.235 per dolar AS atau melemah dari sebelumnya, yakni Rp14.171 per dolar AS.
Sementara, mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak melemah terhadap dolar AS. Rinciannya, peso Filipina melemah 0,23 persen, ringgit Malaysia melemah 0,25 persen, won Korea Selatan melemah 0,69 persen, dan dolar Hong Kong melemah 0,03 persen.
Kemudian, yen Jepang melemah 0,38 persen, rupee India melemah 0,08 persen, dan dolar Singapura melemah 0,14 persen.
Sementara, mata uang negara maju bergerak bervariasi. Euro Eropa menguat 0,09 persen, poundsterling Inggris melemah 0,09 persen, franc Swiss menguat 0,02 persen, dolar Australia melemah 0,21 persen, dan dolar Kanada bergerak stagnan.
Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang lain karena inflasi negeri Paman Sam itu cukup tinggi pada September 2021.
“Data yang dirilis pada Jumat lalu menunjukkan bahwa indeks pengeluaran konsumsi pribadi AS berada di 4,4 tahun ke tahun, sementara bulan ke bulan tumbuh 0,3 persen pada September 2021,” papar Ibrahim dalam risetnya.
Dari internal, pasar masih mencermati perkembangan covid-19. Jumlah penularan covid-19 tercatat turun dalam beberapa waktu terakhir jika dilihat secara nasional.
“Tetapi ada sekitar 131 kabupaten/kota yang mengalami tren kenaikan kasus covid-19 dalam beberapa waktu terakhir,” kata Ibrahim.
Untuk mengantisipasi kasus penularan covid-19, Ibrahim menyebut pemerintah mempercepat program vaksinasi. Sejauh ini, jumlah masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama sebanyak 119.662.248 dosis dan dosis kedua sebanyak 73.698.983. (CNN)