pemkab muba pemkab muba pemkab muba
Pemprov Sumsel

Ratusan Buruh Muslim di AS Dipecat

91
×

Ratusan Buruh Muslim di AS Dipecat

Sebarkan artikel ini
Sholat
pemkab muba
Ratusan Buruh Muslim di AS Dipecat
Ilustrasi (Thinkstock)

AMERIKA SERIKAT I Ratusan buruh Muslim yang kebanyakan imigran Somalia dipecat dari pabrik pengemasan daging di Colorado, Amerika Serikat, karena menuntut diadakan waktu shalat yang mencukupi.

Menurut laporan lembaga Dewan Hubungan Islam-Amerika, CAIR, Kamis (31/12/2015), 190 buruh itu diperlakukan diskriminatif oleh manajer di pabrik milik perusahaan Cargill Meat Solutions di Fort Morgan.

Jaylani Hussein, juru bicara CAIR, mengatakan dalam sebuah video di Youtube yang dikutip Reuters, para buruh menolak pembatasan baru bagi mereka menggunakan waktu untuk shalat. Padahal sebelumnya, mereka diberi waktu yang cukup untuk beribadah.

“Mereka adalah karyawan yang baik dan tidak pernah memiliki masalah sebelumnya. Masalah ini muncul karena kesalahpahaman dalam perubahan kebijakan,” kata Hussein.

“Mereka merasa tidak bisa shalat lebih buruk ketimbang kehilangan pekerjaan. Itu seperti kehilangan rahmat dari Allah,” kata Hussein.

Juru bicara perusahaan Mike Martin mengatakan bahwa mereka mengakomodasi ibadah buruh dengan menetapkan jam yang tidak menganggu proses pengepakan daging. Kebijakan baru perusahaan, waktu shalat selama 10-15 menit dimasukkan dalam jam istirahat yang hanya 30 menit sehari. Pada jam istirahat ini, para buruh tidak mendapat bayaran.

Martin mengatakan 190 buruh meninggalkan pabrik pekan lalu sebagai bentuk protes. Perusahaan memberikan ultimatum tiga hari untuk mereka masuk kerja kembali, jika tidak akan dipecat. Semua buruh itu akhirnya dipecat karena tidak juga muncul setelah tiga hari.

Omar Jamal, direktur eksekutif Komisi HAM Somalia, mengatakan bahwa manajer Cargill tidak mengerti soal ibadah umat Islam, terutama soal waktu shalat lima waktu yang bisa berubah tergantung pergerakan sinar matahari di bulan tersebut.

Jamal mengatakan organisasinya telah menghubungi Cargill untuk menegosiasikan pekerjaan para buruh.

“Semoga akan diterapkan kebijakan yang jelas yang dimengerti semua orang dan bisa mengatasi masalah ini,” kata Jamal.

Cargill mempekerjakan 155 ribu orang dari 68 negara, berdasarkan informasi di situs perusahaan. (cnnindonesia.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *