Diusia yang tidak lagi muda alias 66 Tahun, Leo Kristi terlihat begitu bersemangat memainkan gitarnya dengan irama akustik. Berbagai lagu yang lahir dari kehidupan rakyat menjadi sungguhan pengunjung yang menghadiri di puncak kegiatan dewan kesenian Kota Palembang malam tadi di salah satu cafe di kawasan kambang iwak.
Meski saat ini, telah banyak berbagai jenis aliran musik seperti pop, rock, dangdut, dan berbagai aliran lainnya. Karya-karya musik dari Leo Kristi tetap mempunyai banyak penggemar, dari usia muda hingga tua.
Mengenai kegiatan workshop musik kreatif berbasik budaya lokal,yang menjadikan dirinya sebagai narasumber utama ,dirinya melihat sebagai salah kegiatan positif untuk membangkitkan, menggairahkan kembali musik khas Sumsel. Sehingga musik khas Sumsel atau Kota Palembang akan berkembang.
“Selanjutnya, tinggal bagaimana dorongan dari pemerintah untuk mendukung pengembangan musik khas daerah,” ujarnya.
Leo juga mengatakan di palembang sebenarnya banyak potensi-potensi musisi muda yang berbakat tinggal mereka lebih sering lagi mengasah lagi bakatnya.
“Ya di palembang banyak musisi-musisi berbakat seperti Filus Mursalin dan iir Stoned yang sudah memiliki album yang bagus ,mereka punya ciri khas masing-masing yang bisa mewakili palembang tinggal mereka berdua ini harus di beri banyak lagi panggung untuk tanpil,ujarnya.
Sementara Ketua DKP Febri mengatakan “Kegiatan workshop musik kreatif berbasis budaya lokal ini diharapkan mampu menemukan kembali bentuk dan format musik serta memperkenalkan musik khas Sumatera Selatan yang kini seakan pudar ditelan zaman”jelasnya
Sedang Jimmi Delvian sebagai salah satu narasumber saat di wawancarai mengatakan memang sudah saatnya sumatera selatan khususnya palembang memiliki format musik yang khas mengingat di sumsel ini sebenarnya kaya akan keragaman musik daerah.
“Di sumsel ini ada banyak sekali musih daerah yang khas tapi kalau mau melihat ciri khas musik asli sumsel itu bisa di lihat dari musik batang hari 9 “ Tukasnya
Dari pantauan berita musi selama workshop musik kreatif berbasis budaya lokal , para seniman-seniman muda dalam kegiatan ini juga mendapat pelatihan teknik dan pengetahuan akan keistimewaan musik daerah dengan tiga narasumber yakni, Leo Kristi sebagai narasumber dengan materi musik kontemporer etnik dalam kaitan komunikasi global. Ada juga Jemmi Delvian dengan materi musik musik yang hidup dan berkembang di daerah Palembang, serta pula ada Arza dengan materi mengenal musik Batanghari Sembilan. (Sonny Kushardian).