pemkab muba pemkab muba
OKI Mandira

Pj. Bupati OKI ‘Jemput Bola’ Jargas Rumah Tangga

123
×

Pj. Bupati OKI ‘Jemput Bola’ Jargas Rumah Tangga

Sebarkan artikel ini
pemkab muba pemkab muba

OKI – Penjabat (Pj) Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) Ir. Asmar Wijaya M.Si bersama Kepala Kejaksaan Negeri Kayuagung Hendri Hanafi dan pimpinan OPD di Kabupaten OKI, mendatangi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk ‘jemput bola’ agar infrastruktur jargas (jaringan gas) dapat dibangun di daerah ini pada tahun 2025 mendatang.

“Kami berharap adanya pemasangan jargas untuk tahun 2025. Makanya jemput bola agar masyarakat kami menerima manfaat program pemerintah ini,” ujar Asmar Wijaya ketika beraudiensi dengan Staf Ahli Bidang Perencanaan Strategis Kemen ESDM, M. Idris Sihite, di Jakarta, Kamis (25/7/2024).

Pemkab OKI sudah menyampaikan surat usulan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral agar tahun 2025, jargas dapat mengalir ke rumah warga OKI.

Asmar memaparkan, potensi awal sambungan rumah tangga jargas di OKI. Antara lain di Kecamatan Kota Kayuagung sebanyak 27.891 kepala keluarga (KK), Kecamatan SP Padang sebanyak 18.477 KK, serta beberapa kecamatan terdekat lainnya.

“Potensi lainnya terkait efisiensi jalur perpipaan. Seperti regulation station yang sebagian besar melintasi jalan negara di Kabupaten OKI serta ketersediaan lahan yang cukup,” jelas Asmar.

Dari aspek potensi tersebut, tambah dia, sangat memungkinkan untuk dibangun jaringan gas rumah tangga di Kabupaten OKI.

Staf Ahli Bidang Perencanaan Strategis Kemen ESDM, M. Idris Sihite, menyambut baik usulan tersebut .

Dia menjelaskan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menarget dalam 2 tahun mendatang, program jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga dengan skema kerja sama antara pemerintah dengan badan usaha bisa mulai berjalan pada tahun 2025 mendatang.

“Di tahun 2024, pemerintah menargetkan pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga mencapai 2,5 juta sambungan rumah (SR). Oleh sebab itu, pemerintah akan kembali menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang sebelumnya tidak digunakan lagi. Kemudian, pemerintah juga akan mendorong badan usaha swasta (kerja sama pemerintah badan usaha/KPBU) untuk terlibat dalam penyediaan infrastruktur jargas rumah tangga,” terang dia.

Jargas, jelas Sahite, tidak hanya murah, tetapi juga mempermudah masyarakat. Karena tersedia 24 jam. Jika menggunakan LPG dan habis tengah malam, maka masyarakat harus menunggu esok hari untuk membelinya.

“Ke depan, jargas akan berperan penting dalam konteks transisi energi. Tentunya perlu ada dukungan agar aset jargas berfungsi dan berperan optimal dalam konteks menjalankan transisi energi,” ujar Sahite. (Jang Mat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *