pemkab muba pemkab muba
Politik

Pilkada OI, Penyelenggara Pemilu dan Tim Pemenangan Ditantang Sumpah Pocong

111
×

Pilkada OI, Penyelenggara Pemilu dan Tim Pemenangan Ditantang Sumpah Pocong

Sebarkan artikel ini
Paslon Bupati
pemkab muba pemkab muba

INDRALAYA I Tim pasangan calon (paslon) nomor urut tiga H Sobli Rozali-Taufik Toha secara tegas menolak hasil rekapitulasi surat suara di seluruh tingkatan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Penolakan disertai aksi walk out dan tidak menandatangani berita acara hasil rekapitulasi lantaran adanya indikasi kecurangan yang sistemik dilakukan penyelenggara pemilu yakni KPUD OI.

“Kami menolak keras penghitungan surat suara di PPK karena kami mencium adanya kecurangan dalam pilkada OI ini. Bukannya menolak hasil, tapi kami menolak adanya kecurangan yang masif dan sistemik. Kalau memang benar-benar serius, kami menantang tim pemenangan paslon, KPUD, Panwaslih, Polres OI untuk sumpah pocong,” kata Koordinator Tim Pemenangan paslon nomor urut tiga Zaprudin, didampingi Kardi Idril, kemarin.

Menurut dia, kecurangan yang dilakukan ialah seperti adanya money politic secara terang-terangan berupa pembagian uang berkisar RP100.000 hingga Rp200.000, kain dan lainnya.

Untuk itu, pihaknya akan melaporkan perihal kecurangan itu ke Panwaslih OI, Bawaslu Sumsel hingga Bawaslu RI.

“Untuk semua saksi yang melihat adanya money politik sudah kami siapkan. Bahkan saksi-saksi akan membuat pernyataan. Money politik ini hampir terjadi di seluruh kecamatan yang ada di OI,”ujarnya.

Disamping money politik, pihaknya juga meminta pihak kepolisian untuk proaktif ketika menemukan indikasi kecurangan money politik. Namun lain halnya terjadi dilapangan, ketika masyarakat melaporkan indikasi money politik ke pihak berwajib, justru pihak berwajib lepas tangan dan menyarankan pemilih untuk menangkap uang yang dibagi-bagikan itu.

“Ketika ada money politik, justru oknum kepolisian hanya menyarankan agar masyarakat menangkap duitnya saja. Bagaimana masyarakat mau cerdas dalam berpolitik, sementara dari penyelenggara, pengawas sudah begitu,”tuturnya.

Atas indikasi kecurangan itu, pihaknya menantang semua tim pemenangan paslon, termasuk KPUD, Panwaslih, Polres OI untuk sumpah pocong. Langkah ini dilakukan apakah mereka benar-benar menjalankan tugasnya secara profesional atau tidak.

Sementara itu, Tim Pemenangan Paslon 3 lainnya, Maulidin meminta KPUD OI untuk serius dan profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara pemilu. Sebab pilkada ini dilakukan lima tahun sekali untuk menentukan pemimpin Ogan Ilir lima tahun ke depan.

“Kalau mereka (KPUD OI) merasa benar-benar bekerja profesional dan bekerja sesuai aturan, ayo kami tantang untuk sumpah pocong. TErmasuk tim pemenangan paslon lainnya juga,”katanya. (Sultan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *