PALI I Sebanyak 90 Anggota Karang Taruna dari 15 Desa yang ada di Wilayah kerja Pertamina EP Asset 2 Pendopo Field dan Adera Field mengikuti edukasi hulu migas yang digelar oleh kedua perusahaan yang bergerak di bidang migas tersebut di wilayah Pendopo dan wilayah Adera, Selasa (15/12/2015).
Dari 15 Desa tersebut berasal dari empat Kabupaten Kota di wilayah kerja Pertamina Asser 2, yaitu Kabupaten PALI, MUBA, Muara Enim, dan Musi Rawas. Setiap desa diwakili oleh enam orang anggota Karang Taruna. Bertempat di Gedung Arsendora, Komperta Pendopo Talang Ubi Kabupaten PALI. Edukasi hulu migas dibuka secara resmi oleh Heri Aminanto, Field Manager Pertamina EP Asset 2 Pendopo Field.
Dalam sambutannya, Heri Aminanto mengatakan digelarnya edukasi hulu migas ke kelompok karang taruna ini, dikarenakan kelompok karang taruna merupakan generasi yang penuh dengan inovasi. “Karang Taruna merupakan organisasi kepemudaan yang masih sangat objektif penilaiannya. Selain itu, karang taruna juga generasi remaja yang penuh dengan inovasi, oleh karena itulah, Pertamina di wilayah Pendopo dan Adera menggelar edukasi hulu migas kepada mereka (karang taruna, red) sehingga informasi yang didapat dari edukasi hari ini (kemarin, red) dapat disampaikan ke masyarakat sekitar mereka,” ujar Heri.
Menurut Heri minyak dan gas merupakan energi yang tidak bisa diperbaharui, oleh karena itu dirinya mengajak untuk bersama-sama menjaganya. “Migas merupakan energi yang tidak bisa diperbarukan, oleh karena itu kita bersama-sama memiliki kewajiban bersama menjaganya agar keberlangsungan energi migas di bumi dapat bertahan hingga anak cucu kita, apalagi sekarang harga minyak sedang anjlok,” sambung Heri.
Dalam edukasi kemarin, materi disampaikan oleh Victorio Chatra, Asset 2 Public and Relationship Analys dan Prof DR Yuwono M Biomed, Guru Besar di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sriwijaya (Unsri). Victorio menyampaikan materi tentang kegiatan hulu migas di Pertamina, sedangkan Prof Yuwono mengisi materi tentang motivasi ke peserta edukasi.
Dikatakan Prof Yuwono, pemuda itu harus kreatif dan inovatif. “Pemuda itu haruslah memiliki pola pikir yang kreatif dan inovatif. Dan tentunya harus memiliki fondasi berupa iman yang kokoh,” papar pria yang juga imam di Masjid Agung Palembang. (Aras)