pemkab muba pemkab muba pemkab muba
OKI Mandira

Pemkab OKI Gelar Workshop dan Sosialisasi Telematika

21
×

Pemkab OKI Gelar Workshop dan Sosialisasi Telematika

Sebarkan artikel ini
IMG-20180403-WA0011
pemkab muba

Pemkab OKI Gelar Workshop dan Sosialisasi Telematika Ogan Komering Ilir I Kemudahan transaksi informasi saat ini berimbas kepada keterbukaan informasi terhadap publik. Meski demikian, tetap harus ada beberapa informasi yang harus dijaga kerahasiaannya, salah satunya persandian.

Kemudahan dan kemajuan transaksi informasi ini dapat lebih membuka jalan untuk oknum yang melakukan pencurian dan pembobolan informasi dan data. Hal ini sebagaimana diungkapkan, Asisten III Setda Ogan Komering Ilir (OKI), Drs Zulkarnain MM dalam sosialisasi bidang telematika di Setda OKI, Selasa (3/4).

Melalui sosialisasi, Zulkarnain berharap, hal ini dapat mengantisipasi dan mengamankan data baik audio maupun visual. “Untuk itu, kita perlu melakukan peningkatan di beberapa sektor, seperti tata kelola, operasional, dan evaluasi,” ungkap Zulkarnain.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) OKI, Dwi M Zulkarnain  mengungkapkan bahwa, telematika ini salah satu tindakan untuk mendukung e-goverment sehingga sangat penting bagi ASN. “Diharapkan ke depan, pengamanan informasi bisa dilakukan. Oleh karena itu, dalam hal ini melibatkan pegawai dari setiap OPD yang diutamakan pegawai yang menguasai teknologi informasi untuk mengendalikan ini,” jelas Dwi usai pembukaan sosialisasi.

Jadi, Dwi menambahkan, data-data ini akan dikoordinasikan dan terintergrasi dengan Diskominfo. “Sehingga nanti ketika ada fax atau sesuatu yang masuk dapat langsung juga di share ke setiap OPD. Oleh karenanya, setiap OPD harus menyiapkan orang yang nantinya akan bertugas di sana, dan kalau sudah bertugas diharapkan tidak ada mutasi untuk orang ini sehingga tidak akan menyulitkan untuk kembali beradaptasi,” terangnya.

Akan tetapi, Dwi mengakui, ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) di setiap OPD masih kurang. Menurut Dwi, idealnya setiap OPD punya minimal tiga orang untuk mengoperasikan atau menjadi sandimen pada aplikasi yang juga disebut dengan istilah E-Senapati ini.

E-Senapati ini, tambah dia, nanti akan terkoneksi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). “Secara kasat mata, kemanan kerahasiaan terjaga, tapi dengan perkembangan saat ini perlu ada jalur khusus untuk pengamanan, oleh karenanya butuh petugas yang melek IT,” terangnya. (Romi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *