pemkab muba pemkab muba
OKI Mandira

OKI Jadi Kawasan Pengembangan Jagung Berbasis Korporasi Petani

184
×

OKI Jadi Kawasan Pengembangan Jagung Berbasis Korporasi Petani

Sebarkan artikel ini
Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru bersama Bupati OKI, H. Iskandar, SE melakukan penanaman jagung di Kawasan Pilot Project Corporate Farming Plus
pemkab muba pemkab muba

Beritamusi.co.id – Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru bersama Bupati OKI, H. Iskandar, SE melakukan penanaman jagung di Kawasan Pilot Project Corporate Farming Plus (Korporasi Petani) di Desa Burnai Timur Kecamatan Pedamaran OKI, Kamis, (22/12)

Lahan seluas 1.000 hektar dengan pengerjaan tahap awal seluas 400 hektar tersebut merupakan lahan tumpang sari replanting kelapa sawit yang ditanami jagung. Usaha ini di dukung oleh Bank Sumsel Babel selaku penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan PT Simco Anugerah selaku penyerap jagung hasil produksi petani. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas jagung dari hulu (produksi) hingga hilir (pemasaran).

Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Ahcmad Syamsudin mengatakan prinsip sistem corporate farming plus (CFS) jagung yang dilaksanakan di OKI ini merupakan upaya Bank Sumsel Babel untuk mendukung program Sumsel Mandiri Pangan (SMP) melalui penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) kepada petani.

“Konteks pelaksanaan program ini artinya tidak sendiri-sendiri. Ada korporasi petani, pemerintah, dunia usaha di hulunya dan off taker di hilir agar Program seperti ini berkelanjutan dan memberi efek domino terhadap perekonomian masyarakat petani,” ujar Syamsudin.

Sementara Gubernur Sumsel Herman Deru berharap, pilot project Corporate Farming ini hendaknya bisa dirasakan manfaatnya oleh petani. Petani bisa belajar mengenal pertanian modern dan memperlakukan lahan mereka dengan baik dengan pola cocok tanam yang benar sehingga memberikan hasil optimal.

“Corporate farming ini diharapkan bisa di jadikan rujukan pengolahan lahan yan benar, pola budi daya yang benar, dan proses pasca-produksi yang benar, sehingga petani lain bisa menduplikasi dalam skala lebih kecil,” Ujar Gubernur Deru.

Deru juga mengapreasi Bank Sumsel Babel yang telah flexibel memberikan kredit kepada petani. Deru juga mengingatkan pentingnya menjaga standar harga jagung petani.

“Penting juga terkait harga jual, Ketika harga jatuh bagaimana bisa dijaga agar petani makmur, apabila naik dijaga dengan harga pasaran, lalu ketika petani kesulitan tentang benih pupuk kita membantu suport kebutuhan petani, termasuk jaminan opkup/menampung hasil panen jagung dari petani,”Ungkap Gubernur Deru.

Gubernur Deru juga mendorong literasi keuangan bagi para petani agar tidak menjadi buruh di tanah sendiri.

“Yang diubah itu mindset menjadi petani entrepreneur bukan buruh ditanah sendiri” Untuk itu ujar Deru sangat dibutuhkan bimbingan dari para penyuluh pertanian untuk membuka mindset para petani Sumsel.

Sementara Bupati OKI, Iskandar mengungkapkan komitmen pemerintah Kabupaten OKI dalam mendukung program Sumsel Mandiri Pangan.

“Pak Gubernur, OKI sepenuhnya mendukung program Sumsel Mandiri Pangan, misalnya dari produktivitas pertanian (padi) tahun 2021 lalu kami sumbang 900 ribu ton Gabah Kering Giling (Gkg) hingga Sumsel masuk 5 besar Lumbung Pangan Nasional” Ungkap Iskandar.

Melalui potensi sebesar 129 ribu hektar lahan baku sawah OKI menurut Iskandar akan menjadi lumbung pangan Sumatera Selatan.

“Kita intensifkan upaya intensifikasi, ekstensifikasi bahkan kita sudah deversifikasi pertanian ke jagung dengan potensi 10.000 Hektar,” jelas Iskandar. (Rom)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *