Sejak tahun 2018, Kampung Berseri Astra (KBA) di 13 Ulu, Palembang, telah bertransformasi menjadi kawasan mandiri yang tak hanya memperhatikan kesehatan warganya tetapi juga mengembangkan kemandirian ekonomi.
Melalui program pemberdayaan UMKM yang digagas oleh PT Astra International Tbk, kini semakin banyak warga yang merasakan manfaat dari usaha kecil yang terus berkembang di tengah mereka. Dengan semakin besarnya dukungan, warga 13 Ulu telah mengambil langkah signifikan dalam memperkuat ekonomi kampung.
Koordinator KBA 13 Ulu Palembang, M. Fadli, menjelaskan bahwa program ini telah berjalan selama lima tahun dan kini warga kampung mulai siap untuk menjadi KBA mandiri.
“KBA di 13 Ulu sudah berlangsung 5 tahun dan akan menjadi KBA mandiri,” ujarnya.
Fadli menambahkan bahwa proses menuju kemandirian ini memerlukan komitmen kuat dari warga dalam menjalankan usaha-usaha kecil yang mereka rintis bersama. Program KBA membantu warga untuk memulai usaha kecil yang diharapkan dapat menjadi pilar ekonomi keluarga dan lingkungan.
Dengan dukungan dari Astra, berbagai pelatihan dan pendampingan diberikan untuk mengembangkan produk lokal serta meningkatkan keterampilan wirausaha.
Beragam usaha kecil yang dikelola warga, mulai dari produksi makanan, kerajinan tangan, hingga usaha layanan jasa, kini menjadi penggerak ekonomi kampung. Dengan meningkatnya keterampilan mereka, warga kini lebih percaya diri dalam memasarkan produk, baik di dalam lingkungan kampung maupun di luar.
Bagi Barnayanti, Ketua RT setempat, keberadaan KBA telah membawa dampak nyata dalam mendukung ekonomi lokal.
“Sejak ada Kampung Berseri Astra, warga menjadi lebih bersemangat untuk memulai usaha kecil. Kini mereka tidak hanya bergantung pada pekerjaan serabutan atau gaji yang tidak menentu,” ungkapnya.
Menurut Barnayanti, sebagian besar warga yang memiliki keterbatasan dalam akses modal kini mendapat peluang usaha baru melalui program pemberdayaan ini. Kemandirian ekonomi yang ingin dicapai KBA 13 Ulu Palembang tidak terlepas dari kolaborasi dan semangat gotong royong antarwarga.
Program UMKM ini didesain untuk tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga dukungan moral dan kebersamaan, sehingga mereka saling mendukung dalam menjalankan usaha. Misalnya, pada acara mingguan atau bulanan di posyandu dan kegiatan komunitas lainnya, warga saling bertukar informasi mengenai produk masing-masing.
Rika Puspitasari, seorang kader posyandu yang juga bergerak di bidang usaha makanan ringan, mengungkapkan bahwa program ini mendorong warga untuk saling mempromosikan produk mereka.
“Kami sering saling bantu mempromosikan produk. Ketika ada acara di posyandu, saya bawa produk teman-teman yang belum sempat mereka promosikan,” katanya.
Menurut Rika, kolaborasi ini menjadi salah satu cara efektif untuk memperkenalkan produk warga kampung ke lingkup yang lebih luas.
UMKM Pilar Kesejahteraan dan Kemandirian
Dalam perjalanan menuju kemandirian, UMKM lokal menjadi pilar kesejahteraan yang membawa dampak langsung bagi ekonomi keluarga di Kampung Berseri Astra 13 Ulu.
Program pemberdayaan ini tidak hanya meningkatkan pendapatan tetapi juga menciptakan budaya kewirausahaan di tengah masyarakat. Warga kini lebih terbuka untuk belajar dan mencoba hal-hal baru yang sebelumnya mungkin mereka anggap sulit atau tidak bisa mereka lakukan.
Dengan berkembangnya UMKM, Kampung Berseri Astra 13 Ulu diharapkan dapat menjadi model kemandirian ekonomi bagi kampung-kampung lainnya. Tidak hanya meningkatkan ekonomi masyarakat, tetapi juga mengubah paradigma mereka tentang pentingnya keberdayaan lokal.
“Kami berharap ke depannya, 13 Ulu dapat menjadi kampung yang mandiri, tidak hanya dari sisi kesehatan tetapi juga dari sisi ekonomi,” kata Fadli.
Program pemberdayaan UMKM di Kampung Berseri Astra ini menjadi langkah nyata menuju kemandirian ekonomi berbasis komunitas, membuktikan bahwa dengan dukungan yang tepat dan semangat kebersamaan, warga dapat menciptakan perubahan yang signifikan dalam kehidupannya.