pemkab muba pemkab muba
Ekonomi & Bisnis

Mengenal I-Chat, Aplikasi yang Membantu Kaum Tuna Wicara

402
×

Mengenal I-Chat, Aplikasi yang Membantu Kaum Tuna Wicara

Sebarkan artikel ini
Mengenal-I-Chat,-Aplikasi-yang-Membantu-Kaum-Tuna-Wicara
pemkab muba pemkab muba
Mengenal I-Chat, Aplikasi yang Membantu Kaum Tuna Wicara
Belajar bahasa isyarat di Bali. (CNN Indonesia/ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

JAKARTA – I-Chat, aplikasi kamus bahasa isyarat online yang dapat diakses menggunakan smartphone, laptop, atau komputer dengan jaringan Internet. Kamus ini dapat diakses dengan mudah dan cepat. Tidak perlu biaya yang mahal untuk dapat menggunkan aplikasi I-Chat. Cukup dengan mengunjungi http://id.i-chat.org, semua orang dapat dengan mudah menggunakannya untuk kebutuhan berkomunikasi, terutama untuk orang-orang penyandang tuna rungu-wicara.

Para penyandang tuna rungu-wicara kerap kali mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. Untuk membeli kamus bahasa isyarat di pasaran sudah pasti akan merogoh kocek sangat dalam. Di samping itu, bentuk buku yang besar, tebalnya pun beratus-ratus halaman, sangat sulit untuk dibawa kemana-mana.

Kemajuan teknologi-komunikasi akhirnya mampu menjawab kegelisahan banyak orang, terutama penyandang tuna rungu-wicara. Adanya kamus bahasa isyarat berbasis online ini menjadi sarana pendukung aktifitas sehari-hari khususnya dalam hal berkomunikasi.

Sajian Menu I-Chat

Pada aplikasi I-Chat ini terdapat banyak menu yang dapat digunakan. Seperti diawali dengan menu Home atau beranda. Pada halaman beranda ini tersedia informasi tentang anggota-anggota pengguna I-Chat. Selain itu juga tersedia artikel-artikel seputar tuna rungu-wicara, cara-cara membuat karangan atau artikel bagi penyandang tuna rungu-wicara.Tersedia juga forum diskusi antar anggota pengguna I-Chat, dan dapat bertukar informasi pula.

Selain itu terdapat juga menu Kamus yang terletak persis di sebelah kanan menu Home. Di dalamnya terdapat berbagai jenis susunan huruf yang menjadi sebuah kata-kata. Selain itu juga dilengkapi dengan video isyarat tangan dan video pengucapan, yang bisa menjadi acuan belajar bagi penyandang tuna wicara, maupun orang normal dalam belajar bahasa isyarat.

Menu yang tak kalah penting selanjutnya adalah menu Abjad Jari, yang terletak tepat di sebelah kanan menu Kamus. Dalam menu Abjad Jari ini terdapat abjad A-Z yang dilengkapi dengan adanya contoh gerak jari dan tangan. Selain itu juga bisa diketik secara langsung kata yang diinginkan pada kotak putih yang tersedia di bawah kotak hijau dengan tulisan “Tulis kata”. Setelah mengetikkan kata yang diinginkan, langsung klik tombol dengan tulisan “Isyarat” yang terletak paling bawah. Dengan begitu maka akan muncul secara otomatis gambar orang yang bergerak memperagakan kata yang diketikkan tadi.

Pada kamus I-Chat ini juga tersedia menu untuk belajar tentang angka. Menu tersebut adalah menu Isyarat Bilangan.

Dalam menu ini tersaji beragam angka mulai dari angka 0, 1, 2, 3 sampai seterusnya. Mulai dari angka satuan, belasan, puluhan, ratusan, ribuan sampai jutaan. Tidak hanya itu, terdapat pula tanda-tanda bilangan seperti tanda kali, bagi, tambah, kurang dan sama dengan. Ada juga angka-angka pecahan, desimal dan persen.Bila angka-angka tersebut diklik maka akan muncul orang yang memperagakan angka-angka tersebut menggunakan isyarat jari dan tangan disertai cara pengucapannya.

Terdapat banyak sekali menu di dalam I-Chat, seperti beberapa menu yang telah disajikan di atas. Mulai dari menu Home, Kamus, Abjad Jari, Isyarat Bilangan, Tematik, Susunan Kalimat, Latian dan game, Forum, Artikel, Bisindo. masing-masing menu memiliki peran dan kegunaan yang berbeda. Tiap menu pastinya bisa menjadi sarana belajar bahasa isyarat yang mudah dan praktis.

Minimnya Pengetahuan

Berdasarkan data pada bulan Juli tahun 2012, penyandang tuna rungu-wicara di Indonesia mencapai 602.784 jiwa. Data tersebut akan terus meningkat, mengingat umur penduduk semakin menua, maraknya kecelakaan, bencana alam dan lain sebagainya. Selain itu, banyaknya penyandang disabilitas, khususnya penyandang tuna rung-wicara yang tidak terdeteksi juga menyulitkan dalam mengetahui jumlah populasi yang sebenarnya, antara lain disebabkan oleh sulitnya akomodasi, minimnya pengetahuan masyarakat sekitar tentang disabilitas, dan juga masih banyaknya orangtua/keluarga yang malu memiliki anak dengan disabilitas sehingga menyembunyikan mereka.

Penting sekali bagi keluarga yang memiliki anak atau saudara penyandang tuna rung-wicara untuk terus memberi dorongan untuk terus belajar. Mengenal dunia sosial sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik juga psikisnya. Karena keterbatasan dalam hal berkomunikasi bukan berarti tidak ada cara untuk belajar berinteraksi. Kecanggihan teknologi telah menghadirkan ide-ide yang keatif dalam menciptakan media baru. Memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk mendapatkan beragam informasi baru akan sangat membantu rutinitas sehari-hari.

Banyak orang yang tidak mengetahui aplikasi kamus bahasa isyarat berbasis online ini. Kebanyakan orang menganggap tidak terlalu penting. Padahal banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari I-Chat ini. I-Chat ini bisa menjadi sarana belajar dan sumber informasi yang berguna bagi penyandang tuna rungu-wicara.(CNN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *