INDRALAYA I Dinas Kesehatan Ogan Ilir (OI) mencatat kuantitas masyarakat OI yang terkena penyakit kaki gajah ternyata zero atau nihil. Hal ini didasarkan lantaran Kabupaten OI bukan masuk daerah endemis dari penyakit kaki gajah atau filariasis.
“Alhamdulillah sudah beberapa tahun ini kami tidak menemukan warga yang terkena penyakit kaki gajah. Ini menunjukkan tingkat kesadaran masyarakat sudah tinggi,’’kata Kepala Dinkes Pemkab OI dr Hj Siska Susanti melalui Kepala Bidang (Kabid) Bina Pengendalian Masalah Kesehatan Hj Sumayati kemarin.
Menurut dia, tidak ditemukannya warga yang terkena penyakit kaki gajah yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat Kabupaten OI sudah tinggi. Masyarakat dinilai sudah mengerti menjaga lingkungan dan kebersihan sehingga penyakit kaki gajah di OI menjadi nihil.
Disamping itu pula, kata dia, ada faktor lain yang menyebab Kabupaten OI nihil dari penyakit kaki gajah yakni wilayah Kabupaten OI bukan daerah endemis dari penyakit tersebut, dan bisa jadi mata rantai penyakit kaki gajah tersebut sudah terputus sejak lama.
“Kami tegaskan disini bahwa wilayah OI bukan termasukd aerah endemis penyakit kaki gajah dan tidak menutupkemungkinan pula mata rantai penyakit tersebut sudah lama terputus dan kami harapkan mudah-mudahan penyakit ini tidak ada menyerang warga,”ujarnya.
Dia melanjutkan bahwa penyakit kaki gajah adalah salah satu penyakit yang sangat sulit untuk disembuhkan menginggat penyakit kaki gajah bersifat menahun (kronis) jika tidak ditangani dengan cepat. Selain itu penyakit kaki gakah juga dapat mengakibatkan cacat menetap berupa pembesaran pada kaki, lengan, hingga anggota tubuh lainnya.
Bagi penderita penyakit kaki gajah jika sudah mengalami tahap yang sudah parah, maka akan mengalami pembengkakan yang luar biasa terutama pada bagian yang terserang penyakit tersebut, seperti pada bagian kaki dan lainnya.
“Penyakit kaki gajah jelas akan menyiksa si penderita. Bukan saja sakit, penderita juga akan merasakan kesulitan dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-hari dan penderita hanya bisa duduk saja,”terangnya. (st)