Ekonomi & Bisnis

Lima Bank Kucurkan Sindikasi Kredit Rp820 M ke Radana Finance

136
Lima-Bank-Kucurkan-Sindikasi-Kredit-Rp820-M-ke-Radana-Finance
Ilustrasi kredit atau pembiayaan sepeda motor. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).

JAKARTA I Lima bank nasional mengucurkan kredit sindikasi sebesar Rp820 miliar kepada PT Radana Bhaskara Finance Tbk. Fasilitas kredit kepada perusahaan pembiayaan tersebut diberikan oleh PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah, PT Bank Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta, dan PT Bank Pembagunan Daerah Maluku dan Maluku Utara.

Masing-masing bank memberikan fasilitas kredit yang berbeda-beda, Maybank Indonesia mengucurkan Rp350 miliar, Bank Permata sebesar Rp120 miliar, Bank Jateng Rp200 miliar, Bank DIY sebesar Rp100 miliar, serta Bank Maluku Rp50 miliar.

Evy Indahwaty, Direktur Utama Radana Finance mengatakan, pinjaman ini membantu memenuhi kebutuhan pendanaan perseroan hingga kuartal I 2017 mendatang. Adapun, total kebutuhan dana perseroan tahun ini mencapai Rp2,4 triliun.

“Kami akan terus meningkatkan pelayanan kami. Tetapi, kami berkomitmen untuk tetap memegang prinsip kehati-hatian, karena kami memegang mandat dari bank kreditur,” ungkap Evy, usai acara penandatangan perjanjian pinjaman Rabu (29/6).

Dengan pinjaman tersebut, kata Evy, perseroan dapat mengembangkan bisnis pembiayaan sepeda motor dan multiguna. Saat ini, perseroan mengalokasikan porsi pembiayaan sebesar 70 persen di lini sepeda motor. Sementara, sisanya 30 persen untuk multiguna.

Dalam lima tahun ke depan, perseroan menargetkan untuk meningkatkan pembiayaan multiguna jadi 65 persen. “Dari total pinjaman sindikasi itu 80 persennya nanti disalurkan untuk pembiayaan kredit kendaraan bermotor roda dua dan sisanya 20 persen pembiayaan multiguna,” imbuh Evy.

Meski kondisi ekonomi melambat sepanjang tahun ini, Evy optimistis, mampu mencapai target pembiayaan yang dipatok, yakni sebesar Rp2,4 triliun. Adapun, per Mei 2016, Radana Finance telah menggelontorkan pembiayaan sebesar Rp939 miliar atau naik 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dari sisi pendapatan, perseroan membukukan pertumbuhan sebesar 20 persen dan kenaikan aset sebesar 24 persen pada Mei 2016. Sementara itu, tingkat pembiayaan bermasalah (Non Performing Finance/NPF) masih terjaga di bawah 2,5 persen.

“Semester II kami masih optimistis. Semester I 2016 masih on the track. Biasanya di semester II nanti akan lebih baik,” pungkasnya. (CNN)

Exit mobile version