JAKARTA | Liliyana Natsir memang tak sendiri saat menyabet medali emas Olimpiade 2016 di cabang bulu tangkis. Ia bersama partner ganda campuran, Tontowi Ahmad, sukses mempersembahkan emas di Rio de Janeiro untuk Indonesia.
Ini merupakan emas keenam yang disumbangkan Tontowi/Liliyana untuk Indonesia sepanjang sejarah partisipasi di Olimpiade.
Namun, Liliyana dinobatkan sebagai Srikandi kedua yang mampu menyumbangkan medali emas.
Ya, Indonesia harus menunggu selama 24 tahun untuk memunculkan wanita tangguh yang mampu mempersembahkan emas. Adalah Susi Susanti, srikandi atlet wanita pertama yang mampu menorehkan emas untuk Indonesia.
Pebulutangkis legendaris Indonesia itu menyabet medali emas cabang bulutangkis pada Olimpiade 1992 di Barcelona.
Fakta unik lainnya, raihan medali Liliyana di Olimpiade mengalahkan pendahulunya, Susi Susanti. Liliyana sudah mengoleksi satu emas dan satu perak. Perak diraihnya pada Olimpiade 2008 di Beijing, bersama Nova Widianto pada ganda campuran.
Sementara Susi meraih satu emas dan satu perunggu. Medali perunggu didapatnya pada Olimpiade 1996 di Atlanta, usai menyabet emas empat tahun sebelumnya.
Dari enam emas yang diperoleh Indonesia sepanjang sejarah Olimpiade, para atlet pria lebih mendominasi dengan meraih empat emas.
Emas pertama Indonesia digenggaman Alan Budi Kusuma dari cabang bulutangkis pada Olimpiade 1992, Barcelona.
Setelah itu emas juga diraih ganda putra Indonesia, Rexy Mainaky dan Ricky Subagja pada Olimpiade 1996, Atlanta.
Berikutnya, psangan Tony Gunawan dan Chandra Wijaya (Olimpiade 2000, Sydney), Taufik Hidayat (Olimpiade 2004, Athena), serta ganda putra Hendra Setiawan dan Markis Kido (Olimpiade 2008, Beijing).
Luar biasanya, semua emas yang berhasil dikoleksi Indonesia di Olimpiade diborong dari cabang bulutangkis.
Secara keseluruhan, sudah ada 10 srikandi Indonesia yang mampu menyumbangkan medali selain emas.
Sementara medali pertama yang diraih dari atlet wanita Indonesia disumbangkan oleh Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani, Lilies Handayani. Mereka meraih medali perak pada Olimpiade 1988 di Seoul. (CNN Indonesia)