pemkab muba pemkab muba pemkab muba
Musi Banyuasin

Kawanan Rampok Bertopeng Kembali Beraksi di Empat Lawang

88
×

Kawanan Rampok Bertopeng Kembali Beraksi di Empat Lawang

Sebarkan artikel ini
rumah
pemkab muba

EMPAT LAWANG I  Kawanan Rampok Bertopeng kembali meresahkan warga di Kabupaten Empat Lawang. Kali ini, kawanan perampok tersebut menyatroni rumah Yeni Hartati (36) warga Desa Belimbing, Kecamatan Muara Pinang, Kamis (7/4) sekitar pukul 01.00 WIB. Dari rumah korban para pelaku yang belum diketahui identitasnya berhasil menggasak harta benda korban yang berkisar mencapai Rp10 juta.

Informasi dihimpun, pelaku sebanyak tiga orang ini beraksi dengan cara menjebol pintu belakang rumah korban kemudian setelah masuk ke rumah korban, pelaku langsung megancam dan mengikat  korban dengan mengunakan senjata tajam jenis pisau.

Kemudian pelaku langsung mengambil barang milik korban berupa  uang tunai sebesar Rp4,5 juta, cincin emas satu suku, satu Handphone (Hp) merk Nokia, rokok satu pak dan susu. Atas kejadian tersebut korban mengalami kerugian sekitar Rp10 juta.

Ciri-ciri pelaku, dua orang memakai jaket kulit hitam, rambut pendek dan bertopeng. Sedangkan satu orang pelaku memakai sebo atau tutup wajah.

Kapolres Empat Lawang, AKBP Rantau Isnur Eka SIk melalui Kapolsek Muara Pinang Iptu Jara Fandri saat dikonfirmasi membenarkan kejadian ini. “Ya benar, saat ini sedang dalam penyelidikan. Kami sudah mendatangi TKP dan olah TKP, mencatat saksi-saksi dan lidik pelaku Dan korban sudah membuat laporan,” jelasnya.

Perampokan ini terjadi saat pemilik rumah Yeni Hartati sedang tidur di ruang tengah bersebelahan dengan ruang warung. Sementara anaknya, Azka bersama keluarganya yang lain, Mardiah tidur di ruang kamar.

 “Aku nih kan lagi hamil. Kebiasaan maunya ingin buang air kecil melulu. Sekitar jam satu malam, aku mau buang air kecil. Saat itu lampu mati, aku melihat bayangan. Aku sempat berpikir, apa manusia apa hantu yang masuk ke salah satu kamar,” cerita Yeni Hartati.

Dikatakannya, setelah memastikan bahwa itu orang, secara spontan dia langsung berteriak sekali menyebutkan jika itu maling. Namun saat hendak berteriak minta tolong, dan meraih Handphone dibawah bantal, pelaku langsung menodongkan senjata tajam mengambil Hp dan cincin seberat 1/2 suku yang memang terpasang di jarinya dan menyekap dia sekaligus penghuni rumah lainnya dengan kain handuk dan selendang.

“Mereka nyuruh aku tengkurep, namun aku bilang sama mereka jika aku sedang hamil besar. Jadi cuma diikat mulut saja. Kalau anak saya dan satu anggota kelurga yang lain, disumbat mulut dan di ikat tangan dengan baju kemeja,” tuturnya. (ridi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *