JAKARTA | Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, walau penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan menunjukkan ada perbaikan, namun pengendalian pandemi di delapan provinsi prioritas terus ditingkatkan dan dimonitor dengan ketat.
Delapan provinsi yang berkontribusi besar terhadap jumlah kasus aktif nasional tersebut yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), Sumatra Utara (Sumut), Sulawesi Selatan (Sulsel), Kalimantan Selatan (Kalsel), dan Papua.
”Dari angka-angka yang ada, saya mencatat Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan perbaikan dalam pengendalian pandemi COVID-19. Saya kira ini bisa dijadikan contoh provinsi-provinsi yang lain,” ujar dia.
Berikutnya, Presiden Jokowi juga meminta agar dalam dua minggu kedepan penanganan COVID-19 diprioritaskan pada 12 kabupaten/kota berkontribusi lebih dari 30 persen dari total kasus aktif nasional atau lebih dari 1.000 kasus aktif. Seperti Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Kota Pekanbaru, Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Padang, Kota Jayapura, dan Kota Ambon.
Jokowi menyampaikan juga, terkait data kasus COVID-19 dari laporan yang diterimanya, rata-rata kasus aktif per Oktober mengalami penurunan, dibanding bulan sebelumnya. Rata-rata kasus aktif Covid-19 di Indonesia per 11 Oktober adalah 19,97 persen.
“Kalau kita lihat pada 27 September 2020 lalu, lebih baik dari rata-rata kasus aktif yang mencapai 22,46 persen. Penurunannya kelihatan sekali, dari 22,46 menjadi 19,97 (persen). Jumlah kasus aktif itu juga lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata kasus aktif dunia yang mencapai 22,1 persen,” terang dia.
Jokowi melanjutkan, rata-rata kesembuhan di Indonesia juga lebih baik dibanding dengan rata-rata kesembuhan dunia. Rata-rata kesembuhan di Indonesia per 11 Oktober mencapai 76,48 persen.
“Ini sudah lebih baik dari rata-rata angka kesembuhan dunia yang mencapai 75,03 persen. Rata-rata angka kematian juga sudah bisa ditekan menjadi 3,55 persen. Ini lebih baik dibanding dua minggu yang lalu yang berada di angka 3,77 persen. Namun, masih lebih tinggi dari rata-rata kematian dunia yang berada di angka 2,88 persen,” jelas dia.
“Tingkat kesembuhan harus terus diperbaiki, terus ditingkatkan dengan meningkatkan standar pengobatan baik di rumah sakit, di ruang ICU, maupun di tempat-tempat isolasi,” sambung dia.
Tak lupa, Jokowi memerintahkan untuk terus dilakukan perbaikan dalam upaya 3T (testing, tracing, dan treatment). Sehingga gap antara provinsi yang satu dengan provinsi yang lain, terutama mengenai testing bisa kita kejar dengan baik. Kemudian pentingnya kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan untuk menekan jumlah kasus positif COVID-19 ini.
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan
#cucitangandengansabun