Ogan Komering Ilir I Menikmati kondisi jalan yang mulus dan cukup lebar tampaknya tak bertahan lama dirasakan oleh masyarakat yang melintas di ruas jalan Kijang – SP Padang.
Pasalnya, ruas jalan yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), pada tahun 2015 lalu kini sudah rusak parah. Kerusakan jalan tersebut diakibatkan oleh mobil truck pengangkut bahan material pembangunan jalan Tol Kapal Betung, yang bertonase melebihi kapasitas jalan. Kerusakan jalan terparah berada di Desa Kijang Ulu Kecamatan Kayuagung dan Desa Tanjung Alai Kecamatan SP Padang. Pengemudi harus ekstra hati – hati jika melintas di jalan tersebut, khususnya pada kendaraan motor dan juga mobil berjenis sedan, karena selain kondisi jalannya yang bergelombang, terdapat juga lubang yang sangat besar di beberapa titik pada jalan cor beton yang dibangun melalui dana APBD OKI ini. Menurut salah satu pengguna jalan yang merupakan warga Desa Tanjung Alai, Noden (47), dampak pembangunan jalan tol ini sangat dirasakan sekali, selain gagal tanam atau gagal panen, banjir, debu dan polusi, jalan raya di desa yang dulunya mulus kini sekarang kondisinya rusak parah. “Terkadang kami para pengguna jalan harus antri dan bergiliran untuk melintasi jalan yang kondisinya sudah sangat parah ini, ditambah lagi dengan mobil dump truck pengangkut tanah dan bahan material pembangunan jalan tol yang ugal-ugalan. Bahkan, mereka (pengemudi mobil dump truck pengangkut tanah) terkadang tidak mau mengalah dan sering sekali mengambil jalur kami untuk memilih kondisi jalan yang bagus,” ujarnya Lanjutnya, tidak hanya itu saja hal yang sudah dirasakan masyarakat ialah debu dan yang lebih meresahkan lagi ketika pada kondisi hujan, jalan raya yang dilalui penuh dengan tanah merah sehingga kondisi jalan menjadi sangat licin, ditambah lagi perbaikan jalan yang dilakukan oleh pihak pembangunan jalan tol menggunakan tanah, yang kian memperparah kondisi jalan raya kijang. Bahkan akibat kerusakan jalan ini sering kali membuat kemacetan karena kendaraan yang terjebak dalam lubang, seperti yang terjadi rabu petang, (30/1). Kepala Dinas Perhubungan OKI Saiful Bahri melalui Kasi Dal Ops Mopul Aruan membenarkan adanya kejadian tersebut. Pihaknya sudah sering kali mendapatkan laporan Masyarakat sekitar SP Padang, Awal Terusan dan Kijang, tentang banyaknya jalan yang berlobang akibat intensitas angkutan material proyek nasional jalan tol. “Hasil Pengecekan kami ke lapangan Sore ini, kami mohon dengan sangat kepada seksi I. A. dan I b, supaya diadakan perbaikan titik yang berlobang.” katanya. Menurut Mopul pihaknya telah menginformasikan ke pihak sekai 1 A dan 1 B, bahwa sore tadi ada mobil angkutan tanah yang konvoi beriringan terpuruk mengakibatkan kemacetan yang sangat panjang, kejadian ini sangat mengganggu masyarakat banyak terlebih pada para anak sekolah. “Kami minta pada seksi I A. dan I. B untuk mengingatkan para transportir angkutan tanah untuk menutup dengan terpal karena musim penghujan ini sangat rentan dgn berjatuhan nya tanah ke jalan yang mengakibatkan jalan licin, ini sangat mengganggu dan mengakibatkan kecelakaan bagi para pengemudi motor,” katanya. Mopul juga menegaskan, jika dalam dua hari ini pemberitahuan tersebut tidak digubris maka pihaknya tidak akan segan-segan untuk menyetop armada tersebut dan melakukan penindakan. “Karena sudah sangat mengganggu masyarakat, jadi kita harapkan agar saling memahami,” tandasnya.(romi)