INDRALAYA I Jalan kabupaten dari Desa Burai menuju ke Komplek Perkantoran Terpadu (KPT) Tanjung Senai terancam putus. Pembangunan jalan yang diduga tidak sesuai dengan perencanaan ditambah dengan hujan mengguyur Kabupaten Ogan Ilir menyebabkan jalan cepat rusak.
Ketua Komisi III DPRD Ogan Ilir, Kanoviyandri Rasyid didampingi anggota komisi III DPRD Ogan Ilir langsung meninjau lokasi jalan yang terancam putus tersebut. Komisi III DPRD Ogan Ilir mendesak pihak terkait segera melakukan perbaikan sebelum jalan kabupaten tersebut bertambah parah.
“Genangan air yang ada dijalan ini akibat dari pembangunan jalan yang tidak sesuai dengan perencanaan. Seharusnya jalan ini dibuat box clover agar air bisa melewati jalan ini. Wajar jika tidak ada box clover, air leluasa mengenangi jalan ini,”kata Ketua Komisi III DPRD Ogan Ilir, Kanoviyandri Rasyid, Senin (16/5/2016).
Disamping itu pula, kata dia, seharusnya jalan ini juga dapat ditingkatkan statusnya.
Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan segera memanggil pihak terkait dalam hal ini Dinas PU Bina Marga untuk menjelaskan kondisi jalan kabupaten tersebut dan langkah-langkah yang akan diambil.
“Ya, secepatnya akan kami panggil Dinas PUBM. Ya, akses jalan ini merupakan jalan alternatif menuju ke KPT,”tuturnya.
Sementara itu, Ican, warga Desa Burai mengaku genangan air di jalan tersebut sudah terjadi sejak satu bulan terakhir. Kondisi curah hujan cukup tinggi menyebabkan air menggenangi jalan tersebut.
“Akibat jalan dipenuhi air menyebabkan jalan cepat berlubang dan rusak. Kami hanya khawatir jalan ini putus kalau tidak segera diambil tindakan,”katanya.
Dia hanya berharap pihak terkait segera melakukan perbaikan sebelum jalan ini makin bertambah rusak.
“Memang seharusnya jalan ini ada gorong-gorongnya untuk mengaliri air. Memang waktu itu ada, tapi pihak kontraktor menutup gorong-gorongnya. Wajar jika jalan ini digenangi air dan cepat sekali rusak,”jelasnya.
Pantauan dilapangan, kondisi jalan digenangi air. Derasnya air yang mengalir mengakibatkan timbunan jalan baik disisi kiri dan kanan menjadi longsor. Bukan itu saja, jalan nyaris putus karena makin hari aspal jalan makin terkikis habis. Bahkan, besi-besi sudah mulai keliatan.
Genangan air dijalan tersebut justru dimanfaatkan masyarakat yang melintas untuk mencuci kendaraannya. Bahkan tiap sore hari, sebagian penduduk setempat memanfaatkan genangan air untuk mencuci sepeda motor.(ST)