pemkab muba pemkab muba pemkab muba
Ekonomi & Bisnis

IMF Sepakat Pangkas Proyeksi Ekonomi RI Jadi 3,9 Persen

130
×

IMF Sepakat Pangkas Proyeksi Ekonomi RI Jadi 3,9 Persen

Sebarkan artikel ini
083997000_1595849744-20200727-Pertumbuhan-Ekonomi-DKI-Jakarta-Turun-5_6-Persen-Akibat-Covid-19-3
pemkab muba

JAKARTA – Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 dari 4,3 persen menjadi 3,9 persen.

Penurunan proyeksi ini utamanya disebabkan oleh lonjakan kasus covid-19 di dunia. Sementara, realisasi vaksinasi covid-19 di Indonesia masih terbilang rendah dibandingkan negara-negara lain.

“Negara-negara tertinggal dalam vaksinasi, seperti India dan Indonesia, akan paling menderita di antara ekonomi G20. Kelemahan berlarut-larut dalam aktivitas diperkirakan menimbulkan kerusakan terus menerus pada kapasitas pasokan ekonomi,” tulis IMF dalam laporan World Economic Update edisi Juli 2021, Rabu (28/7).

Kendati begitu, IMF memperkirakan Indonesia bisa meningkatkan laju perekonomian pada tahun berikutnya. Hal ini membuat proyeksi ekonomi nasional pun naik dari 5,8 persen menjadi 5,9 persen.

Menanggapi proyeksi terbaru ini, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengatakan pemerintah akan terus mewaspadai berbagai risiko ekonomi yang ada, termasuk dari lonjakan kasus covid-19. Khususnya sejak virus corona varian delta menyebar di dalam negeri.

Untuk itu, sambungnya, pemerintah akan semakin fokus dalam menyusun kebijakan penanganan dampak pandemi covid-19. Pemerintah juga terus berusaha melindungi kesejahteraan masyarakat, mendorong pemulihan ekonomi nasional, dan meningkatkan daya saing.

Salah satu upaya telah dilakukan melalui kebijakan PPKM Level 4 yang diperpanjang pada 26 Juli sampai 2 Agustus 2021. Bersamaan dengan kebijakan PPKM, pemerintah menambahkan anggaran penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, termasuk bantuan sosial (bansos) dan vaksinasi covid-19 bagi masyarakat.

“Pandemi covid-19 memberikan ketidakpastian yang sangat tinggi terhadap ekonomi. Kita perlu sangat hati-hati dan terus menjaga disiplin pada protokol kesehatan. Kita juga belajar bahwa akselerasi vaksinasi menjadi salah satu kunci utama pengendalian kasus,” ujar Febrio dalam keterangan resmi.

Data per 27 Juli 2021 mencatat Indonesia telah mendistribusikan 63,94 juta dosis vaksin covid-19 kepada masyarakat. Pemerintah terus berusaha mengejar target vaksinasi ke 208 juta masyarakat.

Proyeksi Ekonomi Global

Selain Indonesia, IMF turut memproyeksikan laju ekonomi dunia, kawasan, dan sejumlah negara lain. Pada proyeksi terbaru, ekonomi dunia diperkirakan berada di kisaran 6 persen pada 2021 dan 4,9 persen pada 2022.

Sementara ekonomi negara-negara maju diprediksi berada di angka 5,6 persen pada 2021 dan 4,4 persen pada 2022. Sedangkan negara-negara berkembang, ekonominya di kisaran 6,3 persen pada 2021 dan 5,2 persen pada 2022.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi AS berada di kisaran 7 persen pada 2021 dan 4,9 persen pada 2022. Ekonomi Kanada diperkirakan melaju di kisaran 6,3 persen pada 2021 dan 4,5 persen pada 2022.

Negara-negara kawasan Eropa diramal tumbuh 4,6 persen pada 2021 dan 4,3 persen pada 2022. Pertumbuhan tertinggi di kawasan Eropa ada di Inggris, yaitu mencapai 7 persen pada 2021 dan 4,8 persen pada 2022.

“Di negara-negara dengan cakupan vaksinasi yang tinggi, seperti Inggris dan Kanada, dampaknya akan ringan,” jelas IMF.

Di jajaran negara berkembang, ekonomi China diperkirakan tumbuh 8,1 persen pada 2021 dan 5,7 persen pada 2022. Sedangkan India mencapai 9,5 persen pada 2021, lalu turun ke 8,5 persen pada 2022.

Berbeda dengan China dan India, pertumbuhan ekonomi lima negara Asia Tenggara (ASEAN-5), yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand diramal hanya sekitar 4,3 persen pada 2021. Namun, akan meningkat jadi 6,3 persen pada 2022. (Net)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *