Palembang | Selain lebih fleksible, direksi PT. Sumsel Energi Gemilang (Perseroda) diminta lebih sensitif dan agresif menangkap peluang di tengah persaingan yang kian kompetitif. Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur Sumsel H. Herman Deru saat memimpin langsung Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2019 dan RUPS Luar Biasa Tahun 2020 PT. Sumsel Energi Gemilang (Perseroda), di hotel Swarna Dwipa Palembang, Kamis (25/6) pagi.
Menurut HD, PT SEG harus jeli melihat persaingan yang semakin ketat terutama di tengah pandemi seperti sekarang. Caranya dengan mengembangkan lima anak perusahaan ada yakni PDPDE Gas, PDPDE hilir, Piranti Nusa, PDPDE 12 serta PDPDE Konsultan.
“Kenapa Saya bilang harus sensitif dan agresif mengendus pasar, karena peluang itu tidak terduga. Ada di balik lemari, dalam tanah atau tengah sungai,” ujarnya mengistilahkan.
Dengan aksi yang lebih agresif diharapkan kelima anak perusahaan itu dapat mencatat laba yang bermuara membantu holdingnya. Sehingga perlahan dapat mengurangi kebutuhan subsidi dari para mitra-mitra di dalam.
“Ini tugas Komisaris harus selalu ingatkan itu jangan hanya mengawasi atau memberi saran saja pada direksi. Tapi poin pentingnya semua mulai Komisaris sampai cleaning service harus jadi marketing,” ujar HD.
Selain kinerja, HD dalam kesempatan itu juga menyoroti pentingnya investasi kantor tetap bagi PT SEG., Karena menurutnya hal ini dapat menambah trust bagi para investor bahkan menjadi kebanggaan masyarakat Sumsel. Hal itu dapat lebih disempurnakan dengan gencarnya publikasi tentang keberadaan perusahaan sehingga masyarakat Sumsel bisa bangga dengan apa yang dimilikinya. Sehingga membuat kepercayaan masyarakat meningkat.
“Selanjutnya pertahankan akuntabilitas keuangan. Meskipun harus efisiensi tapi jangan sampai kurangi langkah efektifitas. Mimpi saya PT SEG ini bisa go publik. Dikenal secara nasional dan syukur kalau bisa internasional,” tambahnya.
Mengenai anjuran agar gerak PT SEG lebih fleksible, HD mengumpamakan cara adaptasi hewan kadal dan buaya. Meski kecil dibandingkan dengan dinosaurus, dua hewan tersebut justru tidak punah dan terus ada hingga sekarang berdampingan dengan manusia.
“Kenapa punah, bisa saja karena tidak bisa beradaptasi dengan baik, Nah PT SEG ini tidak boleh begitu,” ujarnya.
Sebagai pemegang saham tunggal HD mengatakan penilaiannya pada suatu perusahaan daerah bukan hanya fokus pada laba hang dihasilkan. Tapi juga aset. Untuk itu Ia minta supaya direksi terutama Dirut baru nanti benar-benar bekerja dengan maksimal.
“Dirut baru nanti mesti punya keberhasilan dengan target partisipasi interst. Jangan star syndrom mentang-mentang plat merah jadi tidak agresif. Kita harus sama dengan perusahaan lain. Jika memang ada potensi pangan mungkin bisa digiatkan di anak perusahaan atau mitra,” ujarnya.
Hadir daalam RUPS LB tersebut di antaranya Komisaris Utama PT SEG, Ir Yohannes Toruan, M.Sc, Komisaris Arwin Novansyah SH, Komsiaris H.Gamalia, jajaran direksi serta Kepala BPKAD Sumsel Akhmad Mukhlis. (Ade)