PALEMBANG – Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Disbun Sumsel Rudi Arpian Msi menyampaikan, harga karet di Provinsi Sumatera Selatan sejak awal tahun 2021 baru hari ini tembus harga diatas Rp 20 ribu yakni Rp 20.432.
“Angka terakhir harga diatas Rp 20 ribu pada tanggal 3 Desember 2020 sebesar Rp 20.170,” cetusnya.
Hal ini dipengaruhi oleh Keputusan Arab Saudi untuk memangkas produksi secara sukarela dalam jumlah besar di bulan Februari dan Maret sehingga turut mendongkrak harga. Di mana sebelumnya ada komitmen pemangkasan produksi oleh Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC).
Sebagaimana diketahui bahwa minyak merupakan bahan baku karet sintetis, dengan mahalnya harga minyak maka konsumen akan beralih ke karet alam. Dengan demikian permintaan meningkat dan produksi masih tetap memicu harga terdongkrak naik
“Minyak naik, nilai tukar rupiah ke USD naik. jadi harga getah karet kembali terdongkrak naik,” ujarnya.
Secara keseluruhan kondisi seperti sekarang ini punya momentum cukup kuat untuk harga bisa bertahan antara Rp 19.000- Rp 20.000 per kilogram.
“Tapi berapa lama bertahan tidak dapat diduga karena faktor lain dapat juga mempengaruhi harga menjadi menurun,” Rudi menambahkan.
Harga di tingkat UPPB lelang mingguan hari ini berkisar antara 10-12 ribu per kg untuk KKK antara 50-60%. Sementara harga di karet harian di tingkat petani tradisional masih berkisar 6-8 ribu per kg. (Rel)