Beritamusi.co.id – Pandemi Covid-19 yang menyebar di seluruh dunia sejak awal tahun 2020, telah berimbas pada perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta Kelompok Pengolah dan Pemasaran (Poklahsar) produk-produk perikanan di Sumsel.
Terbatasnya produk olahan ikan yang dihasilkan dan dipasarkan oleh UMKM maupun Poklahsar serta belum adanya variasi produk olahan ikan itu, menyebabkan terbatasnya permintaan dan pemasaran produk yang dihasilkan.
Menyikapi kondisi tersebut, Program Studi Teknologi Hasil Perikanan (Prodi THI) Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya melakukan pelatihan pembuatan produk instan berbasis fermentasi ikan bagi masyarakat Kelurahan Keramasan, Palembang, Sabtu (17/9/2022).
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Prodi THI, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Dr Rinto, SPi MP disela kegiatan mengungkapkan, kegiatan pengabdian masyarakat
Merupakan bentuk peran serta perguruan tinggi untuk menghasilkan berbagai riset/penelitian variasi produk olahan ikan yang dapat diaplikasikan secara langsung oleh masyarakat, khususnya UMKM maupun Poklahsar.
“Di sisi lain, Program Studi Teknologi Hasil Perikanan (Prodi THI) Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya selalu melaksanakan berbagai penelitian (riset) berbasiskan sumberdaya lokal yang sudah menghasilkan PATEN. Salah satu paten yang dihasilkan adalah Bekasam Instan dengan nomor pendaftaran: P00202110332,” ungkapnya.
DR Rinto menjelaskan, sesuai dengan panduan pelaksanaan kegiatan akademik dalam koridor Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), Prodi THI, memiliki program peningkatan skill and experience mahasiswa di masyarakat.
“Mahasiswa perlu menguji secara langsung teori/ilmu maupun metode secara langsung pembuatan dan pengembangan produk-produk perikanan di masyarakat, diantaranya adalah produk olah instan berbasis fermentasi hasil perikanan. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat Skema Pengabdian Produktif Universitas Sriwijaya diharapkan mampu menjembatani antara introduksi teknologi dari Paten yang dihasilkan serta kegiatan MBKM mahasiswa Prodi THI dengan permasalahan yang dihadapi masyarakat khususnya Kelompok Usaha Pengolahan dan Pemasaran Ikan (POKLAHSAR) BAROKAH Kelurahan Keramasan Kecamatan Kertapati Palembang,” jelasnya.
Menurutnya, introduksi teknologi pengolahan produk instan berbasis fermentasi ikan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan anggota kelompok Poklahsar Barokah untuk mengembangkan usaha.
“Program pelatihan pembuatan produk instan berbasis fermentasi ikan menawarkan berbagai teknologi pengolahan produk instan, yaitu bekasam instan, peda instan dan jambal roti instan. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu anggota kelompok Poklahsar Barokah serta masyarakat Kelurahan Keramasan dalam menjaga keberlanjutan/kontinuitas dan mengembangkan usaha,” ujarnya.
Ia pun mengungkapkan bahwa pembuatan produk-produk instan berbasis fermentasi ikan merupakan hasil penelitian yang sudah dilakukan dalam 2 tahun terakhir. Selama ini masyarakat mengenal bekasam, peda, dan jambal roti ikan yang merupakan produk fermentasi yang harus diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi atau bersifat ready to cook.
“Terobosan penelitian membuat bekasam instan, peda instan, dan jambal roti instan merubah sifat bekasam, peda, dan jambal roti menjadi produk yang siap dikonsumsi, siap saji atau dikenal dengan ready to eat, dan bisa tahan selama 7 hari dalam kondisi penyimpanan normal (tanpa pendinginan). Kondisi ini diharapkan menjadi penunjang bagi UMKM maupun Puklahsar untuk mengembangkan usahanya dengan melakukan diversifikasi produk olahan ikan,” ungkap DR Rinto.
Pelatihan pembuatan produk-produk instan di Kelurahan Keramasan dilaksanakan pada Hari Sabtu, 17 September 2022. Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Pertanian Unsri yaitu Herpandi, S.Pi., M.Si., Ph.D.
Dalam sambutannya, Herpandi menyatakan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat merupakan agenda rutin yang selalu dilakukan oleh Fakultas Pertanian Unsri, khususnya Program Studi Teknologi Hasil Perikanan yang ditujukan agar hasil-hasil penelitian Dosen dan Mahasiswa Unsri dapat diserap dan dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat khususnya Sumsel.
Ditempat yang sama, Ketua Poklahsar Barokah, Sri Indrawati mengatakan, pihaknya siap untuk mengaplikasikan hasil pelatihan yang diperoleh, untuk membuat produk-produk instan berbasis fermentasi ikan.
“Sebagai UMKM yangmemproduksi berbagai produk olehan ikan dan sering mengikuti berbagai pameran/bazar produk-produk perikanan di Sumsel menyatakan siap untuk mengaplikasikan hasil pelatihan yang diperoleh, untuk membuat produk-produk instan berbasis fermentasi ikan.Teknologi yang sederhana yang mengkombinasikan fermentasi, pemanasan dan pengemasan vakum, mudah diterapkan oleh UMKM, Poklahsar maupun masyarakat. Bekasam instan akan menjadi salah satu produk unggulan yang akan ditawarkan Poklahsar Barokah kepada masyarakat Sumsel,” ungkap Sri.