pemkab muba pemkab muba
Lahat

Harga Cabai Di Lahat Terus Naik

150
×

Harga Cabai Di Lahat Terus Naik

Sebarkan artikel ini
pemkab muba pemkab muba

Lahat- Pj Bupati Lahat, Imam Pasli, Rabu (31/7/2024) mendatangi Pasar Tradisional Modern (PTM) Serelo Lahat. Imam Pasli melakukan sidak setelah menerima laporan terkait melonjaknya harga bahan pokok. Kenaikkan harga pokok paling nonjol yakni harga cabai merah dan cabe rawit. Data laporan harian pengawasan pengendalian Inflansi daerah dari Dinas Perdagangan Lahat menunjukkan, dalam pekan ini sudah ada lagi kenaikan harga cabe.

Untuk cabe merah, jika Senin (29/7/2024) seharga Rp 35.000 perkilogram ditangan agen, Selasa (30/7/2024) naik menjadi Rp 38.000 perkilogram. Sedangkan untuk cabe rawit, dari Rp 60.000 perkilogram pada Senin (29/7/2024), Selasa (30/7/2024) naik jadi Rp 65.000 perkilogram. “Ya kita lakukan sudak untuk memastikan harga harga. Sejauh ini harga beras masih stabil, namun harga cabe alami kenaikan. Meski begitu, masyarakat tak perlu risau, stok cabai masih seimbang, jadi harga masih tergolong stabil,” ujar Pj Bupati Lahat, Imam Pasli, saar sidak harga komuditi bersama tim Inflansi daerah di Pasar PTM Lahat.

Dari hasil sidak dan hasil pelaporan, harga komoditi lain di Lahat masih tergolong stabil. Seperti harga beras medium masih dihargai Rp 12.500 perkilogram, daging ayam ras Rp 28.000 perkilogram, telur ayam ras Rp 26.000 perkilogram, bawang merah Rp 27.000 perkilogram, bawang putih Rp 35 000 perkilogram, minyak goreng curah Rp 16.000 perkilogram, gula pasir Rp 17.000 perkilogram, daging sapi Rp 140.000 perkilogram dan tepung terigu Rp 10.000 perkilogram.

“Stok sembako dan lain lainnya, masih cukup, makanya harga masih relatif stabil. Dalam waktu dekat, kita juga akan menggelar pasar murah untuk warga Lahat,” sampainya.

Kurniawan, salah satu pedagang mengatakan, naiknya harga cabai bisa jadi karenakan cuaca saat ini masuki musim kemarau. Sehingga hasil panen jadi berkurang. Dampaknya, stok yang masuk ke agen jadi sedikit untuk dijual. buruk sehingga mengakibatkan produksi berkurang. Dampaknya pedagang kekurangan stok untuk dijual kepada konsumen.”Lahat saat ini kemarau. Mungkin saja, peralihan cuaca ini buat hasil panen tidak maksimal,” katanya.

Helmi petani cabe di Lahat mengakui, cuaca memang jadi salah satu pengaruh pertumbuhan cabe. Jika dimusim hujan rawan busuk, dimusim kemarau tanaman cabe rawan mati. Ditambah lagi, ketika musim kemarau, hasil panen cabe jadi sedikit berkurang.”Sebagai petani cabe, wajar saja jika petani ponta ada kenaikan harga. Sekarang ini kondisinya, buah cabai kurang lebat dibanding musim penghujan,” jelasnya. Ean

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *