MUSIRAWAS | Bencana alam banjir kembali melanda Kabupaten Musi Rawas (Mura). Akan tetapi, banjir kali ini diakibatkan meluapnya aliran Sungai Musi. Tak tanggung-tanggung, akibatnya, tiga wilayah Kecamatan kini “Dikepung” banjir.
Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bancana Daerah (BPBD) Mura Faisol ketika dibincangi usai meninjau langsung lokasi banjir, Minggu (9/2) sore mengatakan, sejak awal tahun 2020 seluruh daerah tak terkecuali Kabupaten Musi Rawas (Mura) menghadapi musim penghujan. Sedangkan, setiap tahunya dibeberapa wilayah Kecamatan rawan terjadinya bencana alam banjir akibat meluapnya aliran Sungai.
“Ya, benar setelah beberapa kali aliran sungai keruh meluap. Adapun, kesemuaya itu dikarenakan adanya kiriman air dari daerah tetangga. Yang mana, akhirnya sungai musi pun ikut meluap. Dan kondisi sekarang, bisa kita pastikan tiga wilayah kecamatan terdampak banjir,”terangnya.
Lebih jauh, Faisol menyebutkan dari tiga wilayan kecamatan. Tentunya, hingga sampai sekarang ada beberapa Desa terutama berada di pinggiran sungai (Das) masuk tiga wilayah Kecamata dimaksud, baik pemukiman maupun fasilitas jalan itu terendam.
“Untuk dampaknya sendiri, dari pantauan langsung kita bersama bapak Sekda. Terpantau rumah warga dan ruas jalan sudah terendam banjir. Mulai dari, Kecamatan BTS ULU di Desa Bangun Jaya, Pangkalan tarum, binjai, bersama desa trans HTI Pian Raya, SP 10. Kemudian desa pulau panggung, kelurahan kelingi, bingin jungut, mandi aur, mambang masuk Kecamatan Muara Kelingi dan termasuk Desa Prabumulih, Sungai Pinang, dan Desa Semangus di Kecamatan Muara Lakitan,”bebernya.
Sambung Faisol, untuk kedalaman banjir setiap desa berbeda-beda namun berada dikisaran satu meter.
“Kalau soal penangulangan sendiri, kita sudah turunkan petugas untuk melakukan evakuasi, bersamaan dengan itu kita juga berkordinasi dengan Dinkes untuk mendirikan pos kesehatan. Bahkan, kedepanya jika memang diperlukan kita turunkan fasilitas perahu karet menunjang aktivitas evakuasi warga yang terdampak,”tukasnya. (NURDIN)