Ogan Komering Ilir | Menyikapi ramainya pemberitaan dibeberapa media massa yang menuding kepala desa darat kecamatan pangkalan lampam, kabupaten OKI beberapa waktu lalu, Kades Darat menyebut itu tidak benar dan fitnah.
Kepala Desa Darat, Ahmad Kecil Menyanggah, bahwa uang yang ia bayarkan hutang kepada pihak rentenir itu tidak memakai Dana Desa melainkan ia membayar hutang kepada rentenir meminjam uang dari salah satu bank.
“Menyanggah berita yang beredar terkait masalah hutang piutang. Waktu itu, untuk bayar hutang kepada pihak rentenir saya pinjam uang dari bank bukan memakai uang negara Dana Desa (DD) seperti yang diberitakan beberapa media,” ungkap Ahmad Kecil, Minggu (31/07/2022).
Ia menceritakan pernah meminjam uang kepada rentenir yang bernama tongah dedi dengan suku bunga 30% perbulan untuk keperluan pribadinya.
“Pada tahun 2020 lalu saya pinjam uang sebesar 50 juta kepada rentenir, saya hanya menerima 44 juta saja dari pinjaman tersebut dengan suku bunga 30% perbulan dan saya pinjam 3,5 suku emas dengan syarat mengembalikan 5 suku karena limit waktu pembayaran terlambat sampai berlipat gandalah suku bunga pinjam itu melebihi hutang sebelumnya sampai 200 ratus juta lebih,” ungkapnya.
Ahmad menyayangkan sikap dari salah seorang rentenir yang ia anggap teman akan tetapi terus menerus mengusik dan mengaitkan permasalah hutang piutang.
“Hubungan saya dengan tongah dedi adalah teman, saya juga menyayangkan sikapnya (Dedi) karena permasalahan hutang piutang ini telah clear tapi pihaknya masih mengaitkan permasalahan ini, saya merasa terancam,” imbuhnya.
Ahmad berharap dengan adanya kejadian ini menjadi pembelajaran baginya, untuk tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama terkait peminjaman uang kepada rentenir dengan suku bunga yang tinggi.
“Menjadi pembelajaran bagi saya kedepannya untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama, saya juga menyayangkan jika pembayaran hutang ini dikaitkan dengan dana desa sedangkan pembangunan di desa saya sudah sesuai dengan prosedur, bisa di cek dan ditanya sama pihak inspektorat dan Dinas PMD apakah ada kekurangan volume bangunan di desa saya,” pungkasnya. (Jang).