Beritamusi.co.id – Puluhan penumpang Bus Prima Abadi bernopol K 7129 OA yang ditabrak kereta api di perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu dan penjagaan di Desa Tanda Raja Kecamatan Kikim Timur Kabupaten Lahat, Selasa (11/10/2022) masih membawa trauma bagi para penumpang.
Suasana mencekam begitu dirasa para penumpang saat kereta api menghantam badan bus hingga terguling.
“Waktu kejadian saya duduk dibagian belakang bus Gak tidur. Tapi gak lihat adanya kereta. Sebenarnya waktu kejadian sebagian badan bus sudah melewati rel. Tiba tiba dur, suara hantaman,” kata Eko Suprianto, salah satu penumpang Bus Prima Abadi, saat diwawancara di RSUD Lahat, Rabu (12/10/2022).
Dirinya mengaku terpental dan terguling mengikuti badan mobil beberapa kali di dalam bus. “Saat kejadian suasana sangat mencekam dan panik sesama penumpangpun, dikatakan warga Kabupaten Banyumas ini bertabrakan.
“Gak tahu berapa lama kami terguling mengikuti badan bus. Kerasnya hantaman membuat saya juga tidak bisa berpegangan. Benar benar menakutkankan saat kejadian,”kenangnya.
Tak berapa lama kemudian bus yang sudah terguling berhenti. Eko menjelaskan, melihat semua penumpang tampak terkulai dan lemah. Bahkan, beberapa dintaranya tidak bisa bergerak lantaran beberapa bagian tulang patah. “Saya kemudian berusaha berdiri dan keluar melalui jendela mobil yang sudah pecah. Bersyukur, warga sekitar kemudian ramai dan berupaya menolong kami. Kalau diingat rasanya sudah sangat dekat dengan ajal pak. Alhamdulillah kami tetselamatkan,”ujarnya.
Sementara korban lainya, Rikam (53) warga Purwokerto, Jawa Tengah mengalami sesak dan nyeri didada, luka robek di kepala, patah tulang pasca hantaman kereta api seluruh penumpang histeris. Sama dengan Eko, saat kereta menabrak badan bus ia langsung terpental dan terhempas yang mengakibatkan ia mengalami sejumlah luka. Ia sendiri duduk berada di bagian depan tepatnya dibelakang sopir.
“Saya merasakan kami terseret mengikuti badan bus. Saat bus terhenti saya merasakan sakit seluruh badan. Makanya awalnya saya ingin cepat berusaha keluar bus. Tapi saat menggerakkan badan tidak bisa. Sehingga baru bisa keluar setelah dibantu warga, “ujarnya.
Diceritakan Rikam, sepanjang perjalan baginya tidak ada yang aneh atau adanya firasat. Bus juga, katanya berjalan cukup pelan dan hati-hati. Namun naas, saat melintasi rel kereta api diduga sopir tidak melihat adanya kereta.
Dirut RSUD Lahat, dr Erlinda melalui Kepala Ruang Perawatan Bedah, Raden Sumaryono sejauh ini ada lima pasien korban bus tabrak kereta. Beberpa korban ada yang mengalami patah tulang. “Kondisi terus membaik. Insallah dalam dua tiga hari ini sudah bisa pulang,”ungkapnya.
Disisi lain, untuk penumpang lain yang tidak mengalami luka dan luka ringan hingga berita ini di muat Masih berada di Desa Bunga Mas, Kecamatan Kikim Timur.
Warga tersebut masih menunggu bus untuk kembali melanjutkan perjalan. Sementara untuk bus sendiri belum dilakukan evakuasi.
Jajaran Polres Lahat sendiri masih melakuka. Pemeriksaan terhadap sopir dan badan bus. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Kapolres Lahat, AKBP Eko Sumaryanto, SIK melalui Kasubsi Penmas Humas Polres Lahat, Aiptu Lispono, SH menerangkan kejadian bermula saat kerata Api yang dikemudikan masinis Riski Adi Putra melaju dari arah Kertapati Palembang menuju Kota Lubuk Linggau dengan mengangkut BBM Pertamina. Namun sekitar pukul 12.30 WIB dilokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) datanglah Bus dari arah Kota Lahat tujuan Pekan Baru yang dikemudikan Kusdiana (47) warga Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat.
Malang, saat bus yang membawa 24 penumpang hendak melintasi rel kereta api di KM 460 +4/5 diduga tidak melihat kanan kiri, sehingga kendaraan dihantam oleh kereta api hingga kondisinya terbalik kesamping. Sementara kondisi barang-barang milik penumpang berhamburan di sekitar lokasi rel kereta api. Dikatakanya, korban yang terluka di bawa ke puskesmas terdekat dan RSUD Lahat.
“Para korban sopir dan penumpang yang terluka langsung dievakuasi. Untuk korban jiwa nihil,” jelasnya.
Adapun nama-nama korban, yakni sopir satu, Jujun Supriatna (60) warga Desa Cilenyi Kulon, Kecamatan Cilenyi, Kabupaten Bandung mengalami luka robek di bagian kaki sebelah kanan dan luka lecet di dengkul. Lalu sopir dua selaku pengemudi Kusdiana (47) mengalami luka lecet dan nyeri di bagian bahu kiri.
Kemudian kernet bus, Burhan (45) warga Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat mengalami nyeri di dada (memar), luka diperut sebelah kanan, luka lecet di kening dan dirujuk ke RSUD Lahat. Selanjutnya lima korban penumpang yakni Suhono (55) warga Purbalingga, Jawa Tengah mengalami luka robek di tangan kiri, sesak dibagian dada dan luka lecet di kaki kiri dan dirujuk ke RSUD Lahat. Lalu Sarno (42) warga Purbalingga mengalami luka lecet dipelipis sebelah kanan dan nyeri di paha sebelah kanan dan dirujuk ke RSUD Lahat.
Selanjutnya, Abdul Qorib (44) alamat Marga Mulyo mengalami luka robek di kaki sebelah kanan, pendarahan di kuping sebelah kiri dan dirujuk RSUD Lahat. Kemudian Rikam (53) warga Purwokerto, Jawa Tengah mengalami sesak dan nyeri di dada, luka robek di kepala dan dirujuk ke RSUD Lahat. Dan Nur Iman Sidik (39) warga Rimbo Bujang, Jambi mengalami TC (Trauma Capitis).
“Saat ini Mobil Bus Prima Abadi Trans masih berada di TKP dankamtibcarlantas terpantau aman dan lancar,”ungjapnya. (Safiri)