pemkab muba pemkab muba pemkab muba
Berita Daerah

Diduga Keracunan Zat Kimia dan Kekurangan Oksigen Kakak Beradik Meninggal

95
×

Diduga Keracunan Zat Kimia dan Kekurangan Oksigen Kakak Beradik Meninggal

Sebarkan artikel ini
20200929_225044
pemkab muba

Ogan Komering Ilir | Diduga akibat keracunan zat kimia dan kekurangan oksigen saat masuk ke lambung kapal atau biasa disebut palka, dua orang operator kontraktor material tanah ditemukan tewas. Tewasnya kakak beradik ini berawal saat kapal tongkang dengan merk SPN 01 milik mereka berlabuh di Perairan Sungai Baung Kecamatan Air Sugihan kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Kapolres OKI AKBP Alamsyah Pelupessy melalui Kasat Polairud AKP Suprawira mengatakan, kedua korban merupakan operator kontraktor material tanah dari Palembang menuju Sungai Baung Air Sugihan.

“Kronologi peristiwa naas yang dialami Man dan Safari pada Ahad (26/9/2020) sore. Awalnya kedua kakak beradik ini masuk dalam tongkang dan menempati lambung kapal, lalu diduga karena kekurangan oksigen sehingga keduanya ditemukan sudah tidak bernyawa,” ungkapnya, Senin (28/9/2020).

Diduga kekurangan oksigen dan keracunan karbondioksida, kedua kakak beradik itu tewas. Kata dia lagi, tongkang bukan milik perusahaan PT OKI Pulp and Paper Mills, walaupun berada di wilayah sekitar perusahaan, tapi milik pribadi.

“Para korban sudah dimakamkan oleh pihak keluarga. Mari kita doakan semoga ibadah kedua almarhum diterima di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” pungkas dia.

Sementara itu, Danto salah satu warga yang melihat evakuasi jenazah menyebutkan, penyebab meninggalnya akibat sedang membenahi kebocoran di dek kapal.

“Menurut informasi kedua orang ini tewas sewaktu mau memperbaiki kebocoran yang ada di bagian bawah kapal ponton besi bermuatan tanah abang (merah),” kata dia.

“Korban meninggal akibat kekurangan oksigen, karena berada di lokasi selama kurang lebih satu jam,” tambah dia.

Terpisah, Head Public Affair PT OKI Pulp and Paper Mills, H Gadang Hartawan juga mengungkap bahwa kedua korban bukan salah satu karyawan perusahaannya.

“Bukan karyawan perusahaan kami. Hanya saja, kebetulan mereka ditemukan saat berlabuh di Sungai Baung, dan juga itu kapal milik mereka sendiri yang kerap digunakan untuk mengangkut tanah,” jelas dia. (Romi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *