pemkab muba pemkab muba pemkab muba
Berita Daerah

BPTP Babel Introduksi VUB Jagung Tongkol 2 Sistem Tanam Zigzag dan Jarwo

71
×

BPTP Babel Introduksi VUB Jagung Tongkol 2 Sistem Tanam Zigzag dan Jarwo

Sebarkan artikel ini
IMG-20210629-WA0053
pemkab muba

* Di Bangka Selatan

TOBOALI – Kebutuhan jagung pipil di Bangka Belitung setiap tahun menunjukkan trend yang terus meningkat. Hal ini sejalan dengan meningkatnya populasi ternak khususnya unggas yang digunakan sebagai pakan ternak.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut hingga saat ini Babel masih mendatangkan dari luar provinsi, hal ini dikarenakan beberapa permasalahan antara lain luas areal tanam, rendahnya produktivitas, sistem budidaya yang belum optimal serta tipologi lahan yang didominasi oleh lahan kering masam. Berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah antara lain melalui upaya ekstensifikasi/perluasan areal tanam maupun intensifikasi.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh BPTP Babel adalah untuk mengatasi berbagai permasalahan jagung, budidaya jagung pada lahan kering masam yang dimplementasikan melalui kegiatan bimtek dan demplot teknologi budidaya jagung pada lahan kering masam. Kegiatan bimtek dilaksakan di lahan gapoktan Jaya Terus, Desa Sumberjaya Permai, Kecamatan Pulau Besar, Bangka Selatan (290621). Turut hadir pada acara tersebut, Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Babel yang dihadiri oleh Kabid Penyuluhan, Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Bangka Selatan, Balai Wilayah Sungai Babel, Camat Pulau Besar, KaPolsek Payung, Koramil Payung, Peneliti-Penyuluh BPTP Babel, BPP Pulau Besar, Kades Sumber Jaya Permai dan perwakilan poktan dari gapoktan Jaya Terus. Kegiatan ini tentunya dilakukan dengan tetap mngedepankan protokol kesehatan covid-19.

Dalam sambutannya Kadis Pertanian Bangka Selatan Suhadi, mengapresiasi upaya BPTP Babel dalam mengedukasi petani jagung di Bangka Selatan, yang tidak hanya melalui teori namun juga praktek melalui petani koperator diikuti dengan demplot teknologi budidaya jagung pada lahan kering masam seluas 3 hektar, dengan harapan dapat menyerap langsung penerapan teknologi dari lapangan. Suhadi juga berharap kegiatan yang sifatnya mengedukasi teknologi kepada petani dapat diperluas jangkauan dengan multi komoditi yang potensial di Bangka Selatan.

Kepala BPTP Babel, Suharyanto dalam arahannya menyatakan bahwa potensi lahan kering masam di Bangka Selatan masih cukup luas yang dapat dipotimalkan melalui pendekatan teknologi.

“Pemilihan varietas dan perbaikan sistem tanam menjadi titik ungkit peningkatan produktivitas selain keseimbangan nutrisi tanaman,” papar Suharyanto.

Untuk itu, sambung Suharyanto, kita akan introduksikan 3 varietas jagung hibrida adaptif lahan kering masam dengan potensi hasil diatas 10 t/Ha antara lain JH 29, JH 37 dan Nasa 29 (Nakula Sadewa) yang merupakan jagung bertongkol ganda dalam skala demplot.

“Dalam meningkatkan populasi tanaman akan diimplementasikan perbaikan sistem tanam, Jarwo (jajar legowo) dan zig zag, dengan harapan akan meningkatkan populasi tanaman per satuan luas. Optimalisasi lahan juga kita terapkan sistem tanam Turiman (Tumpangsari Tanaman) jagung dengan 4 varietas VUB kedelai Balitbangtan (Grobogan, Detap, Derap dan Devon). Pada intinya kita ingin meningkatkan produksi dan pendapatan petani jagung melalui penerapan teknologi yang efisien,” pungkas Suharyanto mengakhiri laporannya.

Maryono, selaku Ketua Gapoktan Jaya Terus mngungkapkan terimakasih kepada BPTP Babel yang telah memilihnya sebagai lokasi bimtek sekaligus demplot jagung. Selama ini kami hanya mengetahui jenis tanaman jagung itu-itu saja, baru tahu sekarang ada yang bertongkol dua.

“Termasuk juga bagaimana caranya meningkatkan jumlah tanaman jagung per hektar dan pengendalian hama penyakit yang benar,” kata Maryono.

Mengakhiri kegiatan bimtek juga dilakukan penanaman perdana demplot teknologi budidaya jagung hibrida pada lahan kering masam, dilahan petani koperator. (doni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *