pemkab muba pemkab muba pemkab muba
Berita Daerah

Banyuasin Penghasil Gabah Terbesar di Provinsi Sumsel

53
×

Banyuasin Penghasil Gabah Terbesar di Provinsi Sumsel

Sebarkan artikel ini
7
pemkab muba

Beritamusi.co.id –Secara Nasional, Kabupaten Banyuasin ditetapkan Kementerian Pertanian RI sebagai produsen beras nomor 4 dengan total produksi 905.846 ton GKG atau setara beras 519.684 ton. Dan untuk tingkat Provinsi Sumsel, Kabupaten Banyuasin ditetapkan Gubernur Sumsel sebagai Kabupaten penghasil gabah terbesar di Provinsi Sumsel.

Hal itu ditandai dengan pemberian piagam penghargaan dari Gubernur Sumsel H Herman Deru kepada Bupati Banyuasin H Askolani, Minggu (16/8/2020) disela-sela kegiatan Panen Padi Sawah Lebak di Desa Sungai Pinang Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin.

Banyuasin Penghasil Gabah Terbesar di Provinsi Sumsel ” Alhamdulillah, hari ini kita dapat piagam penghargaan dari Pak Gubernur sebagai

Kabupaten penghasil gabah terbesar di Provinsi Sumsel, “kata Bupati Askolani.

Dengan penghargaan ini terangnya semakin mengkokohkan Kabupaten Banyuasin sebagai daerah penghasil beras nomor 4 nasional dan nomor 1 di Provinsi Sumatera Selatan.

“Penghargaan ini, saya dedikasikan kepada masyarakat Kabupaten Banyuasin terutama para Petani dan PPL yang tidak kenal lelah dalam mengarap sawah mereka demi menjaga lumbung pangan nasional, “katanya.

Dengan penghargaan ini tentunya menjadi modal besar bagi Pemkab Banyuasin untuk mengejar target sebagai daerah penghasil beras nomor 1 secara nasional.

Banyuasin Penghasil Gabah Terbesar di Provinsi Sumsel ” Dan Alhamdulilkah, hari ini saya bersama pak Gubernur panen padi di sawah lebak Desa Sungai Pinang, “kata Bupati Askolani.

Areal sawah yang di panen terang Bupati Askolani seluas 300 hektar dengan hasil rata-rata 4,2 ton perhektar atau sekitar 1.260 ton.

” Panen ini bagian dari upaya kita untuk menambah perluasan areal tanam baru IP 200 khusus sawah lebak, “katanya.

Menurut Bupati Askolani, dari data Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Banyuasin, Areal lahan rawa lembak di Kabupaten Banyuasin seluas 25.713 hektar dengan rincian IP100 seluas 21.279 ha dan IP200 seluas 2.562 ha.

Sedangkan lahan pasang surut 148.658 hektar, IP100 seluas 90.151 ha, IP200 seluas 58.007 ha dan IP300 seluas 36 ha. Dengan luas panen 208.598 ha, total produksi 905.846 ton GKG atau setara beras 519.684 ton.

” Luas lahan baku sawah kita seluas 174.371 hektar terdapat di 15 kecamatan seperti Muara Telang 23.120 ha, Air Saleh 21.391 ha, Sumber Marga Telang 10.299 ha, Makartijaya 11.000 ha, Muara Sugihan 24.292 ha, Tanjung Lago 15.226 ha, Selat Penuguan 12.710 ha, dan Rantau Bayur 16.337 ha. Empat kecamatan potensial untuk dikembangkan Kecamatan Rantau Bayur, Rambutan, Tungkal Ilir dan Selat Penuguan, “katanya.

Target kedepan, luas tanam 213.813 hektar tahun 2019 dan tahun 2020 akan dapat tercapai seluas 263.368 hektar tahun 2020 sehingga luas panen dan produksi akan meningkat menjadi 1.309,598 ton GKG atau setara 750.399 ton untuk menjaga Lumbung Pangan Nasional.

“Mohon doa dan tentu semua harus kerja keras, termasuk petani dan PPL di lapangan agar target ini bisa tercapai, dan setidaknya dengan ditetapkan Banyuasin sebagai produsen beras nomor 4 nasional menjadi modal kita untuk terus meningkatkan produksi beras untuk menjaga lumbung pangan nasional, “harapnya.

Sementara itu, Gubernur Sumsel H Herman Deru menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Askolani beserta jajaran, petani dan PPL yang telah bekerja keras sehingga Kabupaten Banyuasin ditetapkan sebagai daerah produsen beras nomor 4 nasional dan Provinsi Sumsel naik peringkat menjadi Provinsi penghasil beras nomor 5 nasional.

” Sebagai bentuk apresiasi, saya hari ini memberikan penghargaan kepada Pemkab Banyuasin sebagai daerah penghasil gabah terbesar di Provinsi Sumsel, “katanya.

Gubernur HD, berharap produksi beras Kabupaten Banyuasin untuk terus ditingkatkan sehingga menjadi nomor satu di Indonesia. ” Target tersebut suatu hal yang baik, dan sangat memungkinkan karena Kabupaten Banyuasin masih sangat potensial untuk di kembangkan lagi, dan Pemprov Sumsel akan mensuport agar target tersebut bisa tercapai sesuai rencana, “tandasnya. (Irawan)

” Artinya ketika kita disiplin mengikuti himbauan pemerintah untuk pakai masker dan lainnya, itu sama artinya ikut berjuang memutuskan mata rantai penyebaran virus ini. Maka sejatinya itulah salah satu bentuk sikap akan cinta tanah air, “katanya.

Dalam kesempatan ini, Bupati Banyuasin H Askolani mengajak seluruh komponen masyarakat untuk terus mendukung pembangunan yang tengah dan akan dilaksanakan oleh Pemkab Banyuasin.

” Kita bukan pejuang tapi penikmat dari kemerdekaan itu, maka tugas kita tidak ada pilihan selain mengisi kemerdekaan ini dengan pembangunan disegala bidang. Dan alhamdulillah dengan tujuh program andalan Banyuasin bangkit adil sejahtera, pembangunan Kabupaten Banyuasin terus dilakukan dan manfaatkan semakin dirasakan masyarakat, “katanya.

Pembangunan di bidang Infrastruktur, jelas Bupati Askolani terus dilaksanakan sehingga semua jalan poros di Banyuasin bisa dilalui dengan lancar oleh masyarakat.

Bupati Askolani mengatakan dari data Dinas PUTR, Total jalan Kabupaten sepanjang 1.198,6 Kilometer, tahun 2019 yang sudah dibangun 55,15 persen atau 661,03 Kilometer. Target tahun 2020 berdasarkan IKU Dinas PUTR 78,03 persen atau sepanjang 935,26 kilometer. Dan sampai Triwulan I tahun 2020 ini mencapai 56,42 persen atau sepanjang 676,25 kilometer.

” Saat ini, proses pengerjaan pembangunan jalan terus dilakukan baik tujuh jalan poros maupun jalan yang lainnya, baik yang dibiayai dana APBD, DAK maupun pinjaman, target kita semua jalan bisa dilintasi masyarakat, “katanya.

Triwulan I tahun 2020 ini saja jelasnya mencapai 56,42 persen atau sepanjang 676,25 kilometer jalan yang dibangun dari target 935,26 kilometer sampai triwulan ke 4.

” Insyaallah, jalan yang masih rusak sekitar 261,34 km kita targetkan selesai tahun depan, “tegasnya.

Bahkan, perusahaan dengan CSRnya juga dilibatkan untuk membangun jalan yang ada di sekitar wilayah operasinya. Begitu juga dengan Dana Desa dioptimalkan untuk membangun di dalam desa masing-masing.

Dengan jalan bagus terang Askolani akan membawa dampak positif baik dari segi perekonomian karena banyak hasil bumi yang bisa dijual dengan biaya transportasi murah, hingga membuka keterisolasian daerah yang selama ini sulit di jangkau.

“Saya berharap jalan yang telah selesai dibangun dapat dirawat dan dipelihara secara bersama-sama, dengan cara patuh dengan tonase sehingga tidak cepat rusak. Dan nantinya tujuh jalan poros dipasang portal, “katanya.

Tujuh jalan poros yang dibangun Pemkab Banyuasin, Jalan poros Desa Lubuk Karet, Taja Raya II dan Taja Mulya Kecamatan Betung sepanjang 12 Km realisasi 11,078 KM, Jalan Poros Muara Padang- Muara Sugihan Kecamatan Muara Padang sepanjang 21 Km realisasi 19, 805 KM, Pembangunan Jalan Poros Kabupaten Banyuasin I – Air Saleh Prambahan Jalur 10 sepanjang 10, 910 Km terealisasi 10,697 Km.

Kemudian, Jalan Poros Lubuk Lancang Kecamatan Suak Tapeh menuju Kecamatan Pulau Rimau sepanjang 18, 110 Km realiasi 17,380 Km, Pengecoran jalan poros Sungai Dua – Prajen Kecamatan Rambutan sepanjang 3.50 Km realisasi 3,320 KM, Pengecoran Jalan Poros Sukamulya -Karang Petai Kecamatan Banyuasin III sepanjang 10,742 Km realiasi 11.078 km dan pengecoran jalan poros Tanah Mas Kecamatan Talang Kelapa sepanjang 3,365 Km realiasi 2,788 Km.

Di Bidang Pertanian Jelas Askolani Kabupaten Banyuasin posisi keempat nasional sebagai Kabupaten produksi beras tertinggi yang ditetapkan Kementerian Pertanian RI sebagai bukti dari keberhasilan program Petani Bangkit yang dijalankan selama ini.

Hebatnya lagi, Kabupaten Banyuasin menjadi satu-satunya Kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan yang masuk Top Ten daerah penghasil beras terbesar di Indonesia. Dan sekaligus satu-satunya di Pulau Sumatera.

Dengan program SERASI terbesar di Indoensia ini berhasil mengoptimalkan lahan rawa menjadi lahan persawahan padi yang produktif. Banyuasin memiliki luas panen padi 208,598 hektar, sehingga produksi padi sebesar 905.846 ton GKG dan produksi beras sebesar 519.684 ton pada musi tanam 2019.

Potensi ini masih bisa ditingkatkan, luas lahan baku sawah 174.371 hektar dengan luas tanam 2019, 213.813 hektar terdiri dari lahan pasang surut 148.658 hektar, (IP100 90.151 ha, IP200 58.007 ha, IP300 36 ha), lahan rawa lembak 25.713 hektar (IP100 21.279 ha, IP200 2.562 ha).

Dengan luas panen 208.598 ha, total produksi 905.846 ton GKG atau setara beras 519.684 ton. Lokasi paling potensial terdapat di 15 kecamatan seperti Muara Telang 23.120 ha, Air Saleh 21.391 ha, Sumber Marga Telang 10.299 ha, Makartijaya 11.000 ha, Muara Sugihan 24.292 ha, Tanjung Lago 15.226 ha, Selat Penuguan 12.710 ha, dan Rantau Bayur 16.337 ha. Empat kecamatan potensial untuk dikembangkan Kecamatan Rantau Bayur, Rambutan, Tungkal Ilir dan Selat Penuguan.

Target kedepan, luas tanam 213.813 hektar tahun 2019 dan tahun 2020 akan dapat tercapai seluas 263.368 hektar tahun 2020 sehingga luas panen dan produksi akan meningkat menjadi 1.309,598 ton GKG atau setara 750.399 ton untuk menjaga Lumbung Pangan Nasional.

Selanjutnya, Pelayanan Publik di Kabupaten Banyuasin terang Askolani kita nomorsatukan hasilnya makin baik dan diakui Nasional ini terbukti dengan penghargaan Dukcapil Hebat dari Kemendagri RI tahun 2019 dan Jam Kunci kita terbaik nasional dalam bidang tata kelola pemerintahan dari Mendagri 2020. Ini menunjukan program Banyuasin Terbuka sangat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.

Di sektor administrasi kependudukan, Disduk Capil Banyuasin kerja keras dengan melakukan berbagai inovasi dan terobosan brilian seperti pelayanan e-KTP satu hari selesai (LANSRI), buka pelayanan sabtu dan minggu (BUK SAMING), Dinas Dukcapil Lembur Malam (DUKCAPIL TEMALAM), pelayanan administrasi kependudukan jemput bola (PAK JOLA), rekam dan cetak langsung di tempat (CEK LADIPA), memfasilitasi pindah datang warga luar yang sudah berdomisili di Banyuasin (MAKAN PINDANG WANG SUMIBA) dan menempatkan petugas mengecek dan link data cek Lida di BPJS Kesehatan.

” Tidak hanya itu, untuk mempermuda pelayanan administrasi kependudukan yang selama ini terpusat di Kota Pangkalan Balai, kini sudah dibentuk 21 UPTD Dukcapil di 21 Kecamatan dan membuka pelayanan Sembilang di OPI Mall Jakabaring Selatan Kecamatan Rambutan sehingga masyarakat bisa mengurus administrasi kependudukan sambil belanja dan reakreasi bersama keluarga, “jelasnya.

Begitu juga bidang pendidikan dan kesehatan juga terus ditingkatkan, dokter masuk desa yang menjadi program Banyuasin sehat terus datang ke desa-desa guna memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

” Dengan tujuh program andalan ini, kita ingin ada perubahan, Banyuasin makin baik dari sebelumnya, kita ingin Banyuasin ini Bangkit, adil dan sejahtera yang dirasakan masyarakat, tatandasny. (Irawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *