PALI I Tingginya angka Golput pada Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) di Kabupaten PALI, membuat sebagian politisi partai di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), begitu kecewa. Dari hasil real count yang diadakan salah satu tim pemenangan calon, diketahui persentase partisipasi pemilih hanya mencapai 73 % dari Daftar Pemilihan Tetap (DPT) Kabupaten PALI.
Seperti yang diungkapkan oleh Politisi Partai Pohon Beringin Irwan ST, selaku Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kabupaten PALI ketika dibincangi mengatakan, tingginya angka golput disebabkan kurangnya sosialisasi dari pihak penyelenggara kepada masyarakat PALI tentang pentingnya Pilkada itu sendiri bagi masyarakat Kabupaten PALI.
“Kami sangat menyayangkan, masih tingginya angka Golput pada Pilkada kemarin. Saya rasa KPUD PALI kurang memberikan sosialisasi kepada masyarakat PALI, sehingga masyarakat PALI tidak menyalurkan hak mereka dalam menyambut Pesta Demokrasi tersebut,” kata Irwan.
Lanjut Ketua Komisi II DPRD Kabupaten PALI, selama ini banyak terlihat kandidat calon yang melakukan sosialisasi kepada masyarakat PALI di bandingkan pihak penyelenggara KPUD PALI. “Banyaklah kandidat sebagi calon yang melakuklan sosialisasi ke warga dibandingkan pihak penyelengara KPUD. Tentu ini jadi pembelajaran bagi kita semua agar ke depan dalam pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) atau Pilkada bisa maksimal dalam sosialisasinya ke masyarakat, sehingga angka Golput dapat kita tekan,” ujarnya.
Hal ini pun diakui Devi Haryanto SH MH Wakil Ketua DPRD Kabupaten PALI yang mengaku kecewa karena masih tingginya angka golput pada pilkada PALI kemarin. “Padahal euforia pelaksanaan pilkada tahun ini dirasakan seluruh Indonesia, tapi sayangnya angka Golput juga masih tinggi. Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama untuk ke depannya,” kata Devi.
Devi menilai, KPUD PALI belum memberikan pemahaman yang detail kepada masyarakat PALI tentang pentingnya memilih pemimpin dalam hal ini bupati bagi kehidupan mereka. “Masyarakat di pedesaan masih memilih mantang, atau menyadap pohon karet ketimbang mencoblos. Karena dalam pola pikir mereka, siapapun pemimpinnya sama saja, tidak ada pengaruh bagi mereka. Belum dilaksanakan penyelenggara, mereka (KPUD PALI) kurang memberikan pemahaman kepada masyarakat,” katanya.
Devi berharap, pada pemilu berikutnya, pihak KPUD PALI bisa benar-benar maksimal dalam memberikan sosialisasi ke masyarakat. “Semoga ke depan, KPUD PALI bisa maksimal dalam sosialisasi ke masyarakat.” Ucap Politisi Partai Demokrat.
Sementara itu, Ketua KPUD PALI, H Hasyim melalui divisi sosialisasi, Adella Rosita SE menuturkan jika itu bukanlah keputusan resmi. “Itu kan hasil sementara dari real count salah satu calon, karena proses rekapitulasi tengah berlangsung dan belum selesai, kita pastikan hasilnya setelah proses rekapitulasi tingkat kecamatan selesai,” ujarnya Jumat (11/12/2015).
Masih kata Adella, pihaknya sudah maksimal dalam sosialisasi ke masyarakat tentang Pilkada PALI.
“Yang jelas, kita sudah maksimal dalam melakukan sosialisasi ke masyarakat, seperti pemasangan spanduk, iklan di media cetak dan juga elektronik, serta melakukan pawai keliling di lima kecamatan.” Pungkasnya. (Aras)