pemkab muba pemkab muba
Berita Daerah

Napi Kasus Pembunuhan Pelajar SMP Musirawas Ditemukan Tewas di Lapas

182
×

Napi Kasus Pembunuhan Pelajar SMP Musirawas Ditemukan Tewas di Lapas

Sebarkan artikel ini
Pihak Kepolisian Melakukan Evakuasi Jenazah Sumaryanto alias bendol (33) yang ditemukan tewas di kamar hunian Lapas Kelas I Palembang Merah Mata, Kamis (18/7/24) sekitar pukul 07.20 WIB
pemkab muba pemkab muba

Musi Rawas – Seorang narapidana (napi) ditemukan tewas di kamar hunian Lapas Kelas I Palembang Merah Mata, Kamis (18/7/24) sekitar pukul 07.20 WIB

Diketahui napi tersebut bernama Sumaryanto alias Bondol, warga Dusun 3, Desa Ngadirejo, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas.

Sumaryanto alias bendol (33) adalah pelaku kasus perampokan dan pembunuhan yang menewaskan pelajar kelas 2 SMP Febri Diyanto (14) warga Tugumulyo pada tahun 2022 lalu yang dijatuhi hukuman pidana penjara 15 tahun.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Beritamusi.co.id, Kepala Lapas Kelas I Palembang Merah Mata, Veri Johannes, menjelaskan penemuan jasad tahanan itu bermula dari laporan petugas tamping kebersihan yang melaporkan hal tersebut ke petugas blok hunian. Posisi jasad sudah tergeletak di lantai kamar.

“Kami mendapat laporan sekitar pukul 07.20 dari satuan pengamanan. Penghuni tersebut ditemukan tergeletak di kamar mandi hunian sudah tidak bernyawa ketika akan dilakukan pembukaan kamar,” ujar Veri.

Setelah memastikan kondisi jasad penghuni kamar, pihaknya langsung menghubungi Polsek Sako untuk mengevakuasi jenazah.
Ketika ditanya soal indikasi penyebab kematian Sumaryanto, ia mengatakan hal tersebut belum bisa disimpulkan.

“Setelah kami lihat secara fisik kami merasa bahwa ini perlu pemeriksaan oleh pihak kepolisian. Untuk hasilnya belum tahu seperti apa,” katanya.

Saat ini, jenazah warga hunian lapas sudah tiba di RS Bhayangkara Moh Hasan dan sedang diperiksa oleh dokter forensik.

Dokter forensik rumah sakit (RS) Bhayangkara Moh. Hasan Palembang Indra Nasution mengungkapkan ada temuan kejanggalan dari hasil visum jasad narapidana yang ditemukan meninggal di dalam kamar mandi.

“Dari hasil pemeriksaan memang dijumpai bekas jeratan di leher dan di kaki,” terang Indra saat ditemui di RS Bhayangkara Palembang, Kamis (18/7/2024).

Indra menyebutkan, pihaknya hanya menemukan dua tanda mencurigakan di tubuh korban. Namun untuk tanda-tanda lain seperti kekerasan tak ditemukan.

Meski sudah dilakukan pemeriksaan pihaknya tak dapat mengambil kesimpulan dari penyebab kematian korban. Pihaknya menyerahkan kepada pihak kepolisian mengenai tanda-tanda yang berhasil diidentifikasi secara forensik.

“Kami belum bisa pastikan, namun tanda-tanda bunuh diri ada tapi tanda lain juga bisa,” ujar dia. (*) Mus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *