PROBOLINGGO I Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menaikkan status aktivitas Gunung Bromo dari waspada menjadi siaga. “Tingkat aktivitas Gunung Bromo dinaikkan dari level II menjadi level III terhitung sejak pukul 14.00 WIB pada Jumat, 14 Desember 2015,” kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Bromo, Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, M Subchan.
Menurut Subchan, jarak aman di luar radius 2,5 kilometer dari pusat kawah Bromo. “Tidak ada pengungsian karena jarak 2,5 kilometer masih di dalam kaldera,”ujar dia.
Hal senada juga dikatakan Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Ayu Dewi Utari. Melalui pesan Whatsapp, Ayu mengatakan status aktivitas Gunung Bromo naik dari level 2 waspada ke level 3 siaga.
“Untuk itu, TN BTS menutup kaldera (laut pasir, kawah, savana) dari seluruh kegiatan wisata,” ujarnya. Namun, untuk pemandangan matahari terbit tetap dapat dinikmati dari Gunung Penanjakan, Bukit Setya dan Bukit Cinta. “Sementara pintu yg dibuka dari arah Wonokitri Pasuruan,” kata Ayu.
Seperti diberitakan sebelumnya, aktivitas Bromo sempat meningkat pada 12 November 2015 lalu kendati status aktivitas tidak dinaikkan.
Saat itu disebutkan, terjadi peningkatan gempa tremor dari sebelumnya amplitudo maksimum 0,5-2 mm atau 0,5-3 mm menjadi 0,5-4 mm pada Kamis malam, 12 November 2015. Sedangkan berdasarkan pengamatan secara visual, kawah Gunung Bromo menyemburkan asap putih kelabu sedang-tebal dengan tekanan lemah-sedang. Padahal sebelumnya asap yang keluar putih tebal dengan tekanan lemah. (Tempo.co)